Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Petik Jeruk Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Daftar Isi:
- Agrowisata Petik Jeruk terletak di desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Desa Selorejo merupakan daerah penghasil jeruk manis di Kabupaten Malang. Agrowisata petik jeruk dirintis oleh Kelompok Tani Subur Makmur bersama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang sejak tahun 2002. Agrowisata Petik Jeruk masih tergolong sebagai agrowisata yang belum berkembang dengan baik jika dibandingkan dengan agrowisata sejenis. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kurang optimalnya sumber daya manusia dalam mengelola usaha agrowisata. Dalam kegiatan usaha agrowisata diperlukan upaya untuk menyediakan fasilitas yang dapat menarik dan memuaskan para wisatawan yang berkunjung di tempat wisata. Fasilitas - fasilitas untuk mendukung usaha agrowisata petik jeruk masih sangat terbatas. Sedangkan akses menuju tempat wisata petik jeruk masih menjadi kendala agrowisata petik jeruk. Lokasi tempat wisata tidak dilalui jalan utama sehingga menyulitkan pengunjung untuk menuju tempat wisata. Selain itu, kurangnya promosi mengenai wisata ini menyebabkan belum banyak pengunjung yang datang. Pada umumnya memperoleh informasi wisata petik jeruk melalui cerita keluarga maupun teman yang pernah berkunjung sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta ancaman dan peluang usaha Agrowisata Jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. (2) Merumuskan strategi pengembangan yang dapat diterapkan sebagai alternatif pengembangan usaha serta prioritas strategi untuk Agrowisata Jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang Penelitian menggunakan teknik penentuan sampel non probability sampling. Total sampel dalam penelitian sebanyak sembilan orang yaitu ketua Agrowisata Petik Jeruk sebagai key informan, petani dan wisatawan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi Agrowisata Petik Jeruk. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan menggunakan analisis matrik IFE, matrik EFE, matrik IE, matrik SWOT, dan analisis QSPM. Analisis lingkungan Agrowisata Petik Jeruk menghasilkan faktor-faktor strategis eksternal dan internal yang meliputi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dihadapi. Kekuatan Agrowisata Petik Jeruk yaitu pengalaman dalam usahatani jeruk manis, jumlah petani jeruk banyak, kondisi tempat wisata yang masih alami, ketersediaan buah jeruk, ketersediaan lahan buah jeruk, memiliki tempat informasi agrowisata, lokasi cukup strategis dan harga paket wisata terjangkau. Kelemahan Agrowisata Petik Jeruk yaitu tingkat pendidikan masih rendah, jumlah tenaga kerja kurang memadai, partisipasi petani terhadap agrowisata masih rendah, struktur organisasi tidak berjalan, kurang koordinasi antara pengelola dan kelompok tani, fasilitas yang dimiliki masih terbatas, akses menuju lokasi wisata masih kurang, belum adanya laporan keuangan dan kurangnya kegiatan promosi. Peluang Agrowisata Petik Jeruk yaitu salah satu Desa Wisata di Kabupaten Malang, perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan kecenderungan wisatawan yang ingin menikmati hasil pertanian langsung dari tempatnya. Ancaman Agrowisata Petik Jeruk yaitu belum adanya bantuan modal dari pemerintah, kondisi cuaca yang tidak menentu dan agrowisata sejenis yang dikelola dengan profesional. Kombinasi matriks IFE dan EFE memposisikan Agrowisata Petik Jeruk pada sel V yaitu strategi yang dapat dijalankan merupakan stability strategy atau strategi pertahankan dan pelihara yaitu dengan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan 4 alternatif strategi yang dapat dilakukan, yaitu (a) Strategi S-O yaitu Mengoptimalkan keunggulan potensi – potensi wisata yang ada pada desa dengan membuat paket wisata yang memadukan Wisata Bedengan dan Agrowisata Petik Jeruk, memanfaatkan selera wisata dengan menjaga dan mempertahankan nuansa alami kebun jeruk manis, dan mengoptimalkan penggunaan tempat informasi Agrowisata Petik Jeruk sebagai sarana informasi kepada wisatawan. (b) Strategi W-O yaitu memperbaiki struktur organisasi dengan pembagian tugas yang jelas, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan dan pelatihan dan menambah fasilitas pendukung serta meningkatkan promosi. (c) Strategi S-T yaitu meningkatkan kualitas produk buah jeruk manis dan mempertahankan harga produk paket wisata. (d) Strategi W-T yaitu meningkatkan kerjasama dengan kelompok tani dan pemerintah dan melakukan pencatatan keuangan khusus untuk kegiatan agrowisata. Hasil analisis QSPM diperoleh 4 strategi yang dapat diimplementasikan oleh Agrowisata Petik Jeruk dengan prioritas sebagai berikut : memanfaatkan selera wisata dengan mengoptimalkan produk yang bernuansa alami, meningkatkan kualitas produk buah jeruk manis, menambah fasilitas pendukung kegiatan wisata dan meningkatkan promosi serta meningkatkan kerjasama dengan kelompok tani dan pemerintah. Saran yang dapat disampaikan terkait dengan hasil penelitian adalah Agrowisata Petik Jeruk perlu menjaga kualitas kebun dan tanaman-tanaman jeruk manis dengan melakukan perawatan yang optimal dan melakukan sistem pergiliran dalam penggunaan lahan agrowisata yang disesuaikan dengan kondisi di lahan. Pengelola sebaiknya melakukan pendataan mengenai jumlah petani dan lahan yang dapat dijadikan usaha agrowisata dan membuat petunjuk seperti papan nama mengenai lahan mana saja yang menjadi tempat usaha agrowisata, Agrowisata Petik Jeruk perlu meningkatkan komunikasi dan kerjasama antara pengelola dan kelompok tani dengan mengadakan pertemuan rutin yang membahas secara khusus mengenai usaha agrowisata untuk meningkatkan partisipasi petani dalam pengelolaan agrowisata. Pengelola Agrowisata Petik jeruk sebaiknya menempatkan karyawan yang khusus menangani agrowisata mengingat pekerja yang ada juga bertugas dalam kegiatan budidaya buah jeruk manis