Analisis Persepsi Karyawan pada Upah, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan Berbasis Gender (Studi Kasus di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun
Main Author: | Habibi, MuhammadIkhsan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129350/1/Skripsi-M._Ikhsan_Habibi-0910440293.pdf http://repository.ub.ac.id/129350/ |
Daftar Isi:
- Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting, sebab dengan tidak adanya sumber daya manusia yang professional dan kompetitif, perusahaan tidak akan dapat melakukan aktivitasnya secara maksimal meskipun semua kebutuhan dan peralatan modern yang diperlukan telah tersedia. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kebijakan - kebijakan yang berhubungan dengan keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan seperti kesejahteraan karyawan yang meliputi upah dan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Dengan adanya perhatian dari perusahaan berkenaan dengan kesejahteraan karyawan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang pada akhirnya akumulasi peningkatan kinerja karyawan tersebut dapat meningkatkan pula kinerja perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Penelitian ini dilakukan secara sengaja di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun Lebo yang terletak di Desa Lebo, Kabupaten Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk menganalisis hubungan pemberian fasilitas kerja berupa upah serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun Lebo, Lebo – Sidoarjo, 2) Untuk menganalisis perbedaan kinerja antara karyawan laki–laki dan perempuan berdasarkan fasilitas kerja berupa upah, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun Lebo, Lebo - Sidoarjo. Metode analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode Uji Korelasi Rank Spearman dan Uji Beda Rata-Rata. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa upah, kesehatan dan keselamatan kerja memiliki hubungan yang erat dengan kinerja karyawan. Hal ini dapat diketahui pada hasil analisis korelasi Rank Spearman di mana untuk korelasi antara upah terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan angka 0,759 sedangkan untuk kesehatan dan keselamatan kerja ditunjukkan dengan angka 0,407. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat antara upah dengan kinerja karyawan di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun Lebo, Lebo – Sidoarjo. Sedangkan untuk keeratan hubungan antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan terbilang cukup kuat. Berdasarkan hasil analisis tersebut pula, dapat kita lihat bahwa nilai signifikansi upah terhadap kinerja adalah sebesar 0,000 serta kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan 0,026. Tingkat signifikansi upah serta kesehatan dan keselamatan kerja ini lebih kecil dari derajat kepercayaan yang digunakan yaitu 95% (α = 0,05). Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa keeratan hubungan antara upah serta kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sangat signifikan. Untuk analisis uji beda rata-rata, kinerja tenaga kerja laki-laki dan perempuan di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun Lebo, Lebo – Sidoarjo memiliki nilai yang identik dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Adanya berbagai masalah seperti upah pokok dan kenaikan upah yang kecil serta keterlambatan dalam pembayaran upah untuk pekerja lahan sangat mempengaruhi kinerja pekerja lahan yang ditandai dengan adanya aksi mogok kerja yang pernah dilakukan oleh pekerja lahan. Selain itu, tidak adanya peraturan yang mengatur para pekerja lahan khususnya di bidang kesehatan dan keselamatan kerja, juga ikut mempengaruhi kinerja pekerja lahan seperti kurangnya kesadaran para pekerja lahan untuk memakai peralatan keamanan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan terjadinya kecelakaan saat bekerja dan pekerja lahan juga menjadi rentan terhadap penyakit. Saran yang dapat diberikan untuk UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun Lebo, Lebo – Sidoarjo adalah 1) sistem pembayaran upah sebagai balas jasa kepada pekerja lahan harus diperbaiki agar tidak lagi terjadi keterlambatan dalam pembayaran upah untuk pekerja lahan. Saran lain yang bisa diberikan adalah dengan memberikan tunjangan di samping upah pokok secara rutin serta memberikan kenaikan upah kepada pekerja lahan yang benar-benar memberikan kontribusi nyata kepada UPT di mana kenaikannya disesuaikan dengan hasil kerja masing-masing pekerja sehingga para pekerja lahan lebih giat dalam bekerja. Selain itu, perlu adanya proses penilaian yang berkala atas kinerja dan prestasi pekerja lahan oleh pihak manajemen UPT sebagai tolak ukur pemberian balas jasa berupa upah. 2) Untuk permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), walaupun tidak terdapat MOU dengan pekerja lahan, pihak manajemen UPT sebaiknya membuat peraturan tertulis yang mengatur tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) para pekerja lahan ketika bekerja seperti kewajiban pemakaian alat pelindung diri serta mensosialisasikannya kepada semua pekerja lahan. 3) Pihak UPT sebaiknya benar-benar menseleksi pekerja lahan yang akan bekerja sebagai tenaga kerja di UPT agar semua pekerja lahan di UPT ini merupakan pekerja yang benar-benar terampil dan berkualitas untuk mengurangi terjadinya kecelakaan selama bekerja. 4) Dalam pengambilan kebijakan yang menyangkut tenaga kerja, perusahaan hendaknya memperhatikan kondisi tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja, dan kemampuan UPT itu sendiri serta mengadakan pendekatan secara individu maupun kelompok agar semua keluhan-keluhan tenaga kerja dapat segera diketahui dan ditampung untuk dicarikan solusi.