Kemitraan Antara Petani Semangka (Citrullus Lanatus) Dengan Pt. Bisi Internasional Tbk, (Studi Kasus Di Desa Blaru, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri)
Daftar Isi:
- Sebagian besar penduduk indonesia bermata pencaharian dari sektor pertanian dengan berbagai macam komoditas pangan dan hortikulturaSalah satu subsektor pertanian yang menjadi andalan adalah hortikultura. Hortikultura memegang peranan penting dalam sumber pendapatan petani, perdagangan, industri, maupun penyerapan tenaga kerja. Dalam lima tahun terakhir kenaikan permintaan komoditas hortikultura meningkat berkisar 12-15 persen pertahun. Komoditas buah-buahan adalah salah satu subsektor pertanian hortikultura yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu komoditas buah-buahan yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia adalah semangka. Buah semangka merupakan buah yang diminati oleh konsumen.Permasalah yang paling mendasar di perusahaan adalah terbatasnya lahan produksi, kualitas dan kontinuitas bahan baku. Sehingga kesulitan untuk mendapatkan bahan baku untuk pembuatan benih secara kontinu serta permasalahan di tingkat petani keterbatasan modal, dan penggunaan teknologi yang kurang tepat. Perusahaan yang bergerak di bidang buah semangka baik skala kecil hingga besar harus memiliki strategi pengembangan usaha yang tepat, sehingga dapat mengantisipasi segala kendala. Berdasarkan hal tersebut, timbul pertanyaan penelitian yakni (1) Pola apa yang digunakan oleh PT. BISI Internasional Tbk, dengan petani dalam kemitraan semangka di Desa Blaru Kec. Pare Kab. Kediri?.(2)Apakah terdapat perbedaan sistem budidaya semangka antara petani mitra berdasarkan SOP yang dikembangkan oleh perusahaan dan sistem budidaya semangka petani non mitra berdasarkan pengetahuan usahatani semangka yang dimiliki petani? .(3)Sejauh mana perbedaan pendapatan antara petani yang bermitra dengan PT. BISI Internasional Tbk, dan petani yang tidak bermitra dengan PT.BISI Internasional Tbk,?Berdasarkan permasalahan, kita bisa mendapatkan tujuan penelitian antara lain (1)Menjelaskan pola apa yang digunakan oleh PT. BISI Internasional Tbk, dengan petani dalam kemitraan semangka di Desa Blaru Kec. Pare Kab. Kediri. (2)Mendeskripsikan apa perbedaan sistem budidaya semangka antara petani mitra berdasarkan SOP yang dikembangkan perusahaan dan sistem budidaya semangka petani non mitra berdasarkan pengetahuan usahatani semangka yang dimiliki petani. (3)Menganalisis pendapatan usahatani semangka petani mitra dan petani yang tidak bermitra dengan PT. BISI Internasional Tbk, Dari pembahasan sebelumnya, dapat dibuat hipotesis yakni: 1) Diduga, dengan adanya kemitraan usahatani semangka di Desa Blaru pendapatan petani mitra lebih tinggi dibandingkan petani non mitra.. Berdasarkan SOP yang dikembangkan oleh perusahaan dalam sistem budidaya semangka antara petani mitra dan non mitra ada perbedaan perlakuan yaitu didalam proses budidaya semangka para petani mitramelakukan proses polinasi, curing dan pasca panen karena output dari kerjasama petani mitra adalah benih semangka. Sedangan pada petani non mitra tidak melakukan proses tersebut karena output dari petani non mitra adalah buah semangka yang siap untuk dikonsumsi. Dengan mengikuti program kemitraan pendapatan petani semangka di Desa Blaru semakin meningkat jika dibandingkan petani yang tidak mengikuti kemitraan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan petani mitra adalah 6.843.216 sedangkan petani non mitra lebih sedikit yaitu 3.071.110. Ini terjadi karena harga jual output petani mitra lebih tinggi dibandingan petani non mitra.. Dari hasil uji rata-rata pendapatan petani mitra dan non mitra menggunakan sampel uji t berpasangan untuk menentukan apakah ada perbedaan rata-rata antara pendapatan petani mitra dan petani non mitra. Diperoleh uji beda rata-rata didapatkan nilai T hitung lebih besar daripada T tabel dengan nilai T hitung sebesar 3,334 dan nilai T tabel adalah 1,724.dimana nilai t hitung lebih besar dari t tabel nilai yang menolak Ho dan menerima H1. Ini berarti bahwa ada perbedaan nyata antara pendapatan petani mitra dan petani non mitra.Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya kemitraan akan meningkatkan pendapatan petani semangka di Desa blaru, kecamatan Pare, kabupaten Kediri.