Analisis Variabel Pencitraan Merek Yang Mempengaruhi Pemakaian Produk Pupuk Organik Super Petroganik (Studi Kasus Di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang)
Daftar Isi:
- Pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia didukung oleh pembangunan pertanian yang mengandalkan tingginya penggunaan bahan kimia seperti pupuk anorganik, herbisida maupun pestisida. Namun, penggunaan bahan kimia dalam jangka panjang dan terus menerus menimbulkan degradasi fungsi ekosistem. Menyadari dampak buruk yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia sintetis secara berlebihan dan terus menerus dalam pertanian membuat masyarakat semakin bijaksana dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Pangan sehat dan bergizi tinggi kemudian diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik yang merupakan teknik budidaya pertanian dengan mengandalkan bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat (Departemen Pertanian, 2012). Selanjutnya, banyak pabrik pupuk memproduksi pupuk organik dengan berbagai macam merek. Namun pada kenyataannya, merek pupuk organik tidak hanya bersaing dengan pupuk organik lainnya, tetapi juga mendapatkan pesaing dari pupuk kimia yang memiliki reaksi lebih cepat dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Maka dari itu diperlukan penelitian mengenai bagaimana pengaruh variabel pencitraan merek terhadap pemakaian pupuk organik oleh petani. Tujuan penelitian yaitu menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh citra merek yang terdiri atas variabel citra pembuat, citra pemakai dan citra produk terhadap pemakaian pupuk oleh petani dan mengetahui variabel citra merek yang paling dominan dalam mempengaruhi pemakaian pupuk. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis faktor dan analisis regresi linier berganda. Analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan sejumlah indikator menjadi faktor utama yang lebih sederhana. Berdasarkan hasil analisis faktor didapat 3 faktor utama yaitu variabel citra pembuat, citra pemakai dan citra produk. Selanjutnya, skor faktor digunakan sebagai input dalam analisis rergresi linier berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek terhadap pemakaian pupuk oleh petani. Berdasarkan hasil analisis, variabel-variabel citra merek berpengaruh terhadap jumlah pemakaian pupuk organik oleh petani dengan koefisien determinasi sebesar 0,703 yang menunjukkan bahwa keragaman variabel pemakaian pupuk mampu dijelaskan oleh variabel-variabel citra merek sebanyak 70,3 persen, sedangkan sisanya sebesar 29,9 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disebutkan di dalam model penelitian. Model regresi yang diperoleh yaitu Y = 761,00 + 501,093 F1 + 467,657 F2 + 463,963 F3 artinya jumlah pemakaian pupuk organik oleh petani akan meningkat sebesar 501,093 kg untuk peningkatan citra produk sebesar 1 satuan, 467,657 kg untuk peningkatan ii citra pembuat sebesar 1 satuan, dan 463,963 kg untuk peningkatan citra pemakai sebesar 1 satuan. Pengujian hipotesis berdasarkan uji t menunjukkan hasil bahwa semua variabel citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap pemakaian pupuk organik Super Petroganik oleh petani dengan angka sebesar 9,121 untuk citra produk, 8,513 untuk citra pembuat dan 8,445 untuk citra pemakai yang lebih besar dari t tabel yaitu 2,699 atau nilai sig. (0,000) < α = 0.05. Nilai koefisien beta tertinggi menunjukkan bahwa citra produk merupakan variabel citra merek yang memiliki pengaruh secara dominan terhadap pemakaian produk pupuk organik Super Petroganik. Berdasarkan uji F, diperoleh bahwa F hitung > F tabel yaitu 75,663 > 2,699 atau nilai sig. (0,000) < α = 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan disimpulkan bahwa variabel terikat (pemakaian pupuk) dapat dipengaruhi secara serempak oleh variabel bebas citra merek.