Pengaruh Premi Terhadap Kinerja Pemetik Teh (Studi Kasus Di Ptpn Xii Kebun Teh Wonosari)

Main Author: Rachman, FebrianAditya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129332/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/129332/
Daftar Isi:
  • Sumber daya manusia merupakan salah satu sumberdaya yang terdapat dalam suatu perusahaan, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Dalam melaksanakan aktivitasnya, perusahaan menggunakan faktor produksi alam, skill, tenaga kerja dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut akan berjalan sempurna bila didukung dengan kualitas sumber daya manusia dan kinerja yang baik. Dalam pencapaian kinerja terdapat dua faktor yang mempengaruhinya, antara lain faktor kemampuan dan faktor motivasi. Salah satu cara untuk memotivasi guna meningkatkan dan mempertahankan kinerja karyawan adalah dengan pelaksanaan insentif. Permasalahan yang dihadapi PT. Perkebunan Nusantara XII Wonosari selama lima tahun terkahir adalah belum sepenuhnya mampu merealisasikan target produksi yang telah ditetapkan. Penurunan produksi dari kebun Wonosari disebabkan berbagai faktor salah satunya penurunan kinerja pemetik teh. Dalam menghadapi permasalahan tersebut pihak perusahaan melakukan upaya peningkatan kinerja pemetik teh dengan pemberian premi basis faktor. Premi basis faktor merupakan upah tambahan yang diberikan kepada pemetik berstatus pegawai tetap yang perolehan pucuk tehnya melampaui target kuantum dari perusahaan. Sebagai tenaga kerja yang belum tergantikan dengan tenaga mesin, pemetik teh berperan penting dalam menyediakan bahan baku utama yaitu pucuk daun teh. Pemetik tetap memiliki lebih banyak pengalaman daripada pemetik borongan sehingga diberikan target kuantum. Peningkatan kinerja pemetik mengakibatkan produksi yang tinggi sehingga akan bermanfaat bagi keuntungan perusahaan dan bagi pemetik teh akan menambah pendapatan rumah tangganya dari premi basis faktor. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: “Sejauh mana premi basis faktor yang diberikan kepada pemetik dapat meningkatkan pendapatan rumah tangganya” Penelitian ini bertujuan antara lain (1) Mendeskripsikan sistem premi yang berlaku di kebun teh Wonosari PTPN XII, (2) Menganalisis pengaruh premi basis faktor terhadap kinerja pemetik teh, (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pemetik, (4) Menganalisis kontribusi premi basis faktor terhadap pendapatan rumah tangga pemetik teh. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh peneliti produktivitas tenaga kerja, salah satunya dilakukan Arimurti (2005) dalam penelitiannya mengenai pengaruh insentif terhadap kinerja sumber daya manusia (SDM) di PT. Telekomunikasi Tbk. Bandung menyimpulkan bahwa pemberian insentif berpengaruh positif terhadap kinerja sebesar 40,96% dan sisanya sebesar 59,04% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Sari (2010), dalam penelitiannya tentang pengaruh premi panen terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan panen kelapa sawit menyimpulkan bahwa premi berpengaruh nyata terhadap kinerja (kuantitas, kualitas dan kehadiran kerja) dan kepuasan kerja karyawan panen. Adapun kuantitas, kualitas dan kepuasan kerja mengalami penurunan setelah adanya perubahan sistem premi panen sedangkan kehadiran kerja mengalami peningkatan setelah adanya perubahan sistem premi panen. i Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2012. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa kebun teh Wonosari terdapat permasalahan pencapaian realisasi target produksi yang cenderung menurun. Penentuan responden dilakukan secara simple random sampling. Dan untuk menentukan besaran responden dilakukan dengan pendekatan metode Parel. Dari total 90 pemetik teh didapatkan sampel 82 responden. Jenis data yang akan dibutuhkan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dengan cara wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti dan pengumpulan data sekunder dari catatan dokumen penting yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan sistem premi yang belaku di kebun teh Wonosari. Untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pemetik teh dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pemetik menggunakan analisis regresi linier berganda. Untuk menganalisis kontribusi premi basis faktor terhadap pendapatan rumah tangga pemetik teh dengan menghitung sumbangan premi basis faktor terhadap pendapatan rumah tangga pemetik teh dan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan premi basis faktor terhadap pendapatan rumah tangga pemetik teh digunakan analisis korelasi pearson. Terlebih dahulu data yang diperoleh di uji asumsi klasik antara lain: uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Sistem premi yang berlaku di kebun teh Wonosari terbagi menjadi tiga yaitu: insentif harian , tunjangan kompensasi kebun bulanan dan premi basis faktor. Premi basis faktor yang diberikan kepada pemetik berstatus pegawai tetap berdasarkan perolehan petikannya melampaui targtet kuantum. Target kuantum dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan umur pangkas tanaman. Hasil analisis fungsi kinerja menunjukkan bahwa premi basis faktor berpengaruh nyata terhadap kinerja dengan nilai koefisien regresi 0,00009 artinya penambahan 1 rupiah premi basis faktor dapat meningkatkan kinerja pemetik teh sebesar 0,00009 kg/hari. Premi basis faktor berpengaruh nyata terhadap pendapatan pemetik dengan nilai koefisien regresi sebesar 6,447, menunjukkan penambahan 1rupiah premi basis faktor akan meningkatkan pendapatan pemetik teh 6,447 rupiah perbulan. Dari hasil perhitungan menunjukkan premi basis faktor berkontribusi antara 3,85 – 10,08% terhadap pendapatan rumah tangga dan berkorelasi sebesar 78,4 % yang siginifikan pada taraf kepercayaan sebesar 99 %. Untuk itu disarankan perusahaan menggalakkan pemberian premi basis faktor, mengevaluasi dan menyesuaikan besarannya per periode. Pemetik juga perlu mengoptimalikan keahlian dan kemampuan yang dimiliki dalam peningkatan kinerjanya agar menambah perolehan pendapatan rumah tangga dari premi basis faktor. ii