Daftar Isi:
  • Permintaan gula masih sangat tinggi baik permintaan domestik maupun luar negeri. Besarnya permintaan domestik gula, ternyata belum dapat dipenuhi oleh Indonesia. Produksi gula di dalam negeri masih belum mampu bersaing di pasar luar negeri maupun domestik, dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Banyaknya alih fungsi lahan pertanian membuat produksi gula dalam negeri semakin terpuruk. Sedangkan pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin lama semakin meningkat, sehingga menyebabkan permintaan akan gula nasional juga akan semakin meningkat. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi gula nasional, maka impor gula di Indonesia akan terus berlanjut. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi volume impor gula di Indonesia. Dalam mengetahui seberapa besar volume permintaan impor gula di Indonesia, maka perlu dikaji mengenai 1) Bagaimanakah kondisi perkembangan industri gula di Indonesia pada tahun 1991-2010. 2) Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap impor gula Indonesia. 3) Berapa elastisitas impor terhadap faktor-faktor impor gula. Tujuan dari penulisan skripsi ini sejalan dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas yaitu 1) Mengetahui gambaran umum pergulaan di Indonesia pada tahun 1991-2010. 2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi impor gula Indonesia. 3) Mengetahui berapa elastisitas impor terhadap faktor-faktor impor gula. Metode atau model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrika dengan menggunakan sistem persamaan simultan yang tersusun dari 4 persamaan struktural dan 1 persamaan identitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dalam bentuk time series dengan periode waktu 20 tahun, dari tahun 1991-2010. Data dikumpulkan dari beberapa sumber dan instansi, yaitu Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAOSTAT), Badan Pusat Statistik (BPS), United States Department of Agriculture (USDA), dan instansi-instansi lain serta website yang berkaitan dengan penelitian. Hasil analisis didapatkan 1) Laju penurunan produksi gula dikarenakan penurunan laju luas lahan dan diikuti dengan terus meningkatnya jumlah permintaan yang memiliki laju pertumbuhan sebesar 4,09 persen. 2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap impor gula yaitu produksi gula domestik, harga gula dunia, dan permintaan gula domestik. 3) Variasi produksi gula domestik memiliki nilai elastisitas impor sebesar 2,1 persen, yang berarti setiap persen perubahan jumlah produksi gula dalam negeri maka akan sebanding dengan 2,1 persen penurunan volume gula yang diimpor oleh negara. Sedangkan variasi harga gula dunia memiliki elastisitas impor sebesar 0,4 persen, yang berarti setiap persen perubahan harga gula dunia maka sebanding dengan 0,4 persen penurunan volume gula yang diimpor oleh negara. Kemudian untuk permintaan gula domestik memiliki nilai elastisitas impor sebesar 0,9 persen, sehingga setiap persen peningkatan jumlah gula yang diminta atau dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia akan merubah volume gula yang diimpor sebesar 0,9 persen. Saran-saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini, antara lain: 1) Variasi produksi berpengaruh negatif terhadap jumlah impor gula di Indonesia, sehingga Indonesia dalam berbagai stakeholder di bidang pergulaan nasional harus mampu untuk mengupayakan peningkatan produksi gula. Peningkatan produksi dapat berupa penetapan harga gula domestik yang berpihak kepada petani tebu. 2) Dengan meningkatkan harga gula nasional diperkirakan mampu mengurangi jumlah permintaan gula, serta mampu merangsang petani untuk meningkatkan produksi gula. 3) Penelitian lain disarankan menggunakan variabel-variabel yang belum diketahui pengaruhnya dalam model persamaan impor gula dan data yang digunakan berupa data riil bukan data estimasi dalam beberapa tahun kedepan.