Daftar Isi:
  • Kakao merupakan salah satu komoditi perkebunan penting di Indonesia. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana sebagai negara penghasil kakao dunia. Di Indonesia, jenis kakao yang dapat dibudidayakan adalah dari jenis kakao Bulk. Banyak dari sektor pemerintah maupun swasta melakukan agribisnis kakao baik sektor hulu maupun hilir. Salah satu perusahaan yang melakukan agribisnis kakao ini adalah PTPN XII (Persero) kebun Ngrangkah Pawon-Kediri. Dari data dan informasi yang diperoleh, diketahui bahwa produksi biji kakao Indonesia hingga tahun 2012 terus mengalami peningkatan sehingga perlu dilakukan analisis untuk lebih mengetahui bagaimana kondisi yang terjadi di kebun Ngrangkah Pawon. Apakah sama dengan kondisi negara Indonesia ataukah tidak, mengingat bahwa kebutuhan dan permintaan kakao global dari sisi konsumsi semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis mengenai trend ekspor biji kakao kering kebun Ngrangkah Pawon, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji kakao keringnya serta apakah biji kakao ini menguntungkan bagi perusahaan sehingga dapat dipertahankan. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa masalah yang perlu dianalisis yakni: 1) Bagaimana trend ekspor biji kakao kering di PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon, 2) Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji kakao kering di PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon, dan 3) Bagaimana keuntungan dari agribisnis biji kakao kering di PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon. Berdasarkan permasalahan, kita bisa mendapatkan tujuan penelitian: 1) Menganalisis trend ekspor biji kakao kering di PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon 2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji kakao kering di PTPN XII (Persero) kebun Ngrangkah Pawon, dan 3) Menganalisis keuntungan dari agribisnis biji kakao kering di PTPN XII (Persero) kebun Ngrangkah Pawon. Data dan informasi mengenai produksi, volume ekspor, biaya dan penerimaan kakao diperoleh antara tahun 2003-2012. Sedangkan, variabel-variabel yang digunakan dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji kakao kering adalah produksi biji kakao kebun, harga jual kakao ekspor dan permintaan kakao dunia. Adapun jenis data yang digunakan adalah data time series dan metode yang digunakan adalah metode trend linear atau least square method untuk menganalisis trend ekspor biji kakao kering, analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji kakao kering, dan analisis keuntungan untuk menganalisis biaya, penerimaan serta keuntungan yang diperoleh dari agribisnis biji kakao kering kebun Ngrangkah Pawon. Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan hipotesis yakni: 1) Diduga, jika volume ekspor biji kakao kering pada tahun 2003-2012 di PTPN XII kebun Ngrangkah Pawon meningkat, maka trend ekspor untuk biji kakao kering memiliki pola pergerakan menaik 2) Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji kakao kering di PTPN XII kebun Ngrangkah Pawon adalah produksi biji kakao kering kebun, harga kakao ekspor dan permintaan kakao dunia, dan 3) Diduga agribisnis biji kakao kering yang terdapat di PTPN XII kebun Ngrangkah Pawon adalah menguntungkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan garis trend ekspor biji kakao kering kebun Ngrangkah Pawon adalah Y = 118.403,7 – 24.399,8 X yang berarti bahwa volume ekspor rata-rata biji kakao kering selama 2003-2012 adalah 118.403,7 kg per tahun dan mengalami penurunan sebesar 24.399,8 per tahun. Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan : Y = 5,616 + 0,973 X1 – 0,128 X2 - 0,191 X3, dengan X1 adalah produksi biji kakao kebun, X2 adalah harga ekspor kakao dan X3 adalah permintaan kakao dunia. Adapun nilai X1 sebesar 0,973 berarti terdapat peningkatan volume ekspor biji kakao kering sebanyak 0,973% jika produksi biji kakao kebun ditambah sebanyak 1%. Sedangkan keuntungan biji kakao kering yang terdapat di kebun Ngrangkah Pawon memiliki rata-rata sebesar Rp 1.391.719.463,- per tahun serta dengan adanya tingkat suku bunga sebesar 5,75% maka NPV dari keuntungan adalah sebesar Rp 841.258.512,- per tahun.