Analisis Trend dan Pengendalian Kualitas Biji Kakao Ekspor (Studi Kasus Pada PTPN XII (PERSERO) Afd.Penataran Kebun Bantaran, Desa Penataran Kec.Nglegok Kab.Blitar)

Main Author: Rahmadya, Dwinda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129292/1/ANALISIS_TREND_DAN_PENGENDALIAN_KUALITAS.pdf
http://repository.ub.ac.id/129292/
Daftar Isi:
  • Indonesia adalah salah satu negara yang mengandalkan kegiatan pertanian sebagai penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha tanaman kakao mempunyai arti penting dalam aspek sosial ekonomi, sebab selain merupakan sumber devisa negara juga merupakan tempat tersedianya lapangan kerja bagi penduduk dan sumber penghasilan bagi masyarakat terutama di daerah-daerah sentra produksi. Tingginya ekspor biji kakao tentu hal yang baik bagi devisa negara, namun lebih baik lagi apabila kita mengekspor biji kakao yang sudah diolah dan diproses sehingga biji kakao ini mempunyai standart ekspor. Kualitas yang baik akan dihasilkan dari proses yang baik dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan pasar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perusahaan yang sukses dan mampu bertahan pasti memiliki program mengenai kualitas, karena melalui program kualitas yang baik akan dapat secara efektif mengeliminasi pemborosan dan meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu penelitian mengenai Pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas pada perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur sangatlah diperlukan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui faktor-faktor produksi apa saja yang mempengaruhi produksi biji kakao kualitas ekspor maka digunakan analisis deskriptif kualitatif. Setelah diketahui faktor-faktor tersebut maka penelitian ini akan menggambarkan bagaimana pengendalian kualtias yang dilakukan secara statistik dapat menganalisis tingkat kerusahakan produk yang dihasilkan oleh PTPN XII (PERSERO) Afd.Penataran Kebun Bantaran, Desa Penataran Kec.Nglegok Kab.Blitar yang melebihi batas toleransi serta mengidentifikasi penyebab masalah tersebut untuk kemudian ditelusuri sehingga menghasilkan usulan/rekomendasi perbaikan kualitas produksi di masa mendatang. Sedangkan untuk mengetahui trend produksi, analisis yang digunakan adalah analisis trend. Analisis ini membutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi dan tingkat keuntungan yang terjadi. Setelah diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi produksi biji kakao dapat memperoleh masukan untuk meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan kualitas sehingga dapat di ekspor. Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara purposive di PTPN XII (PERSERO) Afd.Penataran Kebun Bantaran, Desa Penataran Kec.Nglegok Kab.Blitar. Penentuan responden dilakukan secara sengaja pada PTPN XII (PERSERO) Afd.Penataran Kebun Bantaran, Desa Penataran Kec.Nglegok Kab.Blitar. Karyawan yang dijadikan responden adalah karyawan pimpinan yang meliputi manager, mandor pabrik, dan asisten tanaman. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Analisis Deskripsi Kualitatif, Analisis Pengendalian Kualitas, analisis trend dan analisis pendapatan. PTPN XII (PERSERO) Afd.Penataran Kebun Bantaran merupakan kebun buah kakao yang mempunyai luas lahan 256.0200 Ha. Lahan seluas 256.0200 Ha tersebut ditanami kakao tidak secara bersamaan. Kakao yang ada dilahan tersebut terdapat TBM (Tanaman Kakao Belum Menghasilkan) dan TM (Tanaman Kakao Menghasilkan). Sehingga tanaman kakao mengalami proses pemanenan tidak secara bersamaan. Tanaman kakao mulai menghasilkan pada bulai Mei 2010. Pada tahun pertama produksi biji kakao tidak terlalu banyak, namun setiap tahunnya mengalami peningkatan produksi dikarenakan tanamanam kakao yang awalnya sebagai tanaman belum menghasilkan (TBM) mulai mengalami pembuahan dan pemasakan buah. sehingga fluktuasi ini terjadi karena pembuahan, pembesaran dan pemaksaan buah tidak merata untuk setiap pohonnya. Buah siap untuk dipanen jika mempunyai panjang 16cm-22cm. Pada PTPN XII (PERSERO) Afd.Penataran Kebun Bantaran untuk memperoleh kualitas biji kakao kering yang bagus antara aspek budidaya dan pengolahan nya tidak dapat dipisahkan karena merupakan suatu kesatuan yang bersinergi dan holistik antara yang satu dengan yang lain. Jika salah satu terdapat kendala atau masalah maka akan mempengaruhi yang lain. Maka dari itu sangat penting untuk memperhatikan kedua aspek tersebut agar mendapatkan kualitas terbaik yang diinginkan. Terdapat 9 titik yang berada diluar batas kendali dan 22 titik yang berada didalam batas kendali, sehingga bisa dikatakan bahwa proses masih terkendali. Hal ini dikarenakan 70.97 % titik berada dalam batas kendali sedangkan titik yang diluar batas kendali hanya sebesar 29.03%. karena masit terdapat 29.035 titik yang berada diluar batas kendali maka diperlukan analisis lebih lanjut mengapa penyimpangan ini terjadi dengan menggunakan diagram sebab-akibat (fishbone diagram) untuk mengetahui penyebab dari kerusakan pada produk biji kakao ini. Usulan Tindakan Perbaikan untuk menekan tingkat kerusakan produk atau biji kakao inferior adalah mandor selalu mengawasi dan mengecek ulang kinerja tenaga kerja sehingga dapat mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh human error yaitu pada saat kurang tepatnya umur pemanenan dan kurang maksimalnya penyermprotan pestisida sehingga buah ada yang terserang hama dan penyakit. Selain itu bahan baku yang masuk pada pabrik diperiksa ulang agar biji kakao yang mengalami kerusakan seperti busuk maupun lengket tidak ikut tercampur dengan biji kualitas superior. Perawatan Mesin juga sangat penting, melakukan perawatan mesin secara rutin tidak hanya dilakukan ketika mesin mengalami kerusakan (preventive maintenance).