Identifikasi Tanaman Durian (Durio zibethinus Murray) Mirip Durian Varietas Bido Di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Dengan Metode Isozim Dan Morfologi
Main Author: | Salasa, KenangaArumNovi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129285/1/KENANGA_ARUM_N._S._-SKRIPSI_%28PDF%29.pdf http://repository.ub.ac.id/129285/ |
Daftar Isi:
- Durian Bido ialah satu dari varietas durian unggul lokal yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian pada tahun 2006. Durian ini berasal dari desa Jarak, kecamatan Wonosalam kabupaten Jombang. Durian Bido memiliki keunggulan seperti daging buah cukup tebal dan berwarna kuning dengan rasa manis pulen dan agak pahit jika matang dengan bentuk buah bulat kerucut agak lonjong, memiliki waktu panen tiga kali dalam satu tahun. Namun pohon induk tunggal durian Bido yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian pada tahun 2006 sebagai varietas unggul telah ditebang serta belum dikembangkan. Oleh karena hal tersebut maka BPP Wonosalam melakukan seleksi dan menemukan 27 pohon durian yang memiliki rasa dan bentuk buah yang mirip dengan pohon induk tunggal durian Bido di Wonosalam. Penyeleksian berdasarkan rasa dan bentuk buah dianggap kurang valid oleh karena itu perlu dilakukan pengidentifikasian secara genetik melalui analisis isozim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemiripan 27 jenis durian mirip varietas Bido dengan pohon induk tunggal durian Bido. Hipotesis yang diajukan ialah dari 27 jenis durian yang mirip dengan durian varietas Bido terdapat satu atau lebih yang memiliki tingkat kemiripan tertinggi dengan pohon induk tunggal durian Bido. Penelitian ini telah dilaksanakan di kecamatan Wonosalam kabupaten Jombang serta analisis isozim dilakukan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang pada bulan Oktober 2012 – Maret 2013. Alat yang digunakan ialah alat elektroforesis, termos, kertas pembungkus, gunting, alat sentifugasi, vortex, mikropipet, tube, blue tip, yellow tip, white tip, mortar, timbangan analitik, penggaris, kamera dan color chart Royal Horticultural Society. Sedangkan bahan yang digunakan ialah daun durian, pewarna enzim esterase dan peroksidase, larutan buffer ekstrak, larutan running buffer, larutan Redusing Sampel Buffer (RSB), separating gel, stacking gel, nitrogen cair, aquades dan larutan destaining. Metode penelitian ini ialah mendata 27 pohon durian hasil seleksi yang dilakukan oleh BPP kecamatan Wonosalam. Pohon durian tersebut dan pohon induk tunggal durian Bido kemudian diambil daunnya untuk selanjutnya dilakukan analisis isozim namun hanya 21 jenis durian yang dapat dianalisis karena 6 yang lain (sampel nomor 7, 9, 12, 16, 17 dan 22) tidak dapat diambil sampel daunnya dikarenakan pohonnya meranggas dan mati. Kemudian tiap-tiap pita isozim yang nampak dihitung nilai Rf yang merupakan nilai perbandingan antara jarak pita dengan jarak batas akhir running kemudian analisis kekerabatan dilakukan dengan membentuk pengelompokan dengan menggunakan Cluster Simple Matching Coefisient analysis dengan metode Unweighted Pair Group Methode with Arithmatic Average (UPGMA) pada program komputer Multi Variate Statistical Package (MVSP) yang ditampilkan dalam bentuk dendogram. Pengamatan morfologi daun durian dilakukan dengan mengukur panjang dan lebar daun, rasio panjang lebar daun serta mengamati warna daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis isozim dengan pewarnaan isozim esterase, durian dengan nomor sampel 5, 21 dan 25 memiliki hubungan kekerabatan terdekat dengan durian Bido dengan tingkat kemiripan 92%. Berdasarkan pewarnaan isozim peroksidase, hanya durian dngan nomor sampel 27 yang memiliki tingkat kekerabatan terdekat dengan durian Bido dengan tingkat kemiripan 66%. Sedangkan berdasarkan pengamatan morfologi yaitu rasio panjang lebar daun dan warna daun tidak dapat membedakan antara durian yang dianalisis dengan durian Bido karena memiliki warna daun dan ratio panjang lebar daun yang sama. Berdasarkan hasil analisis isozim dengan pawarnaan dua sistem enzim tidak menunjukkan adanya keidentikan antara 21 jenis durian yang diuji dengan durian Bido. Sehingga tidak terdapat durian varietas Bido pada 21 jenis durian yang diuji.