Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Olahan Salak Bangkalan (Studi Kasus Di Ud. Budi Jaya, Desa Kramat, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan)
Main Author: | Chairani, Atika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129279/1/skripsi_fixxx.pdf http://repository.ub.ac.id/129279/ |
Daftar Isi:
- Di bidang pertanian, Indonesia memiliki potensi keanekaragaman sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi sumber daya alam tersebut belum termanfaatkan secara optimal sehingga mengakibatkan nilai tambah yang diperoleh dari hasil-hasil pertanian masih rendah. Upaya dalam memberikan nilai tambah terhadap komoditi pertanian dapat dilakukan melalui industrialisasi berbasis pertanian (agroindustri) dengan memanfaatkan teknologi dan kekuatan sumber daya alam serta sumber daya manusia. Salah satu produk pertanian yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya adalah buah salak (Salaca edulis). Salak merupakan buah tropis asli Indonesia yang banyak tersebar di seluruh Kepulauan Nusantara. Untuk mendapatkan nilai tambah dari buah salak dibutuhkan keahlian mengubah buah menjadi produk olahan yang memiliki daya tarik misalnya kurma salak, dodol salak, kismis salak dan sirup salak. Pemanfaatan salak menjadi produk olahan salak akan meningkatkan nilai ekonomis dan mengatasi kelebihan produksi pada saat musim salak. Pengolahan buah salak ini bertujuan untuk menambah daya tahan produk agar lebih tahan lama. UD. Budi Jaya adalah satu-satunya agroindustri yang bergerak dalam bidang pengolahan buah salak di Kabupaten Bangkalan. Salah satu kekuatan yang dimiliki dari agroindustri olahan salak UD. Budi Jaya ini adalah melimpahnya ketersediaan bahan baku berupa salak. Selain terdapat kekuatan, agroindustri ini juga memiliki kendala dalam hal pemasaran, dimana daerah pemasaran produk olahan salak ini masih terbatas di wilayah Kabupaten Bangkalan saja, sistem administrasi atau pembukuan yang masih sederhana, usaha yang masih berbasis pada sistem usaha rumah tangga. Melihat kondisi yang terjadi pada agroindustri tersebut diperlukan suatu strategi untuk mengembangkan usaha dengan cara meminimalkan ancaman atau kelemahan dan memaksimalkan kekuatan serta peluang yang ada. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai tambah buah salak setelah menjadi produk olahan salak; mengidentifikasi kondisi lingkungan internal berupa kekuatan, kelemahan, dan lingkungan eksternal perusahaan berupa peluang, ancaman. Dimana semua hal tersebut berkaitan dengan perumusan strategi yang tepat untuk pengembangan agroindustri olahan salak. Sehingga penelitian yang berjudul Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Olahan Salak ini penting untuk dilakukan. Metode analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai tambah produk olahan salak adalah metode hayami. Metode analisis IFAS dan EFAS digunakan untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan. Sedangkan untuk perumusan strategi menggunakan analisis matrik IE, matrik grand strategy, analisis SWOT dan analisis QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio nilai tambah produk kurma salak dan kismis salak tergolong dalam rasio tinggi karena memiliki nilai rasio melebihi 40 persen yaitu masing-masing 57,00 persen dan 56,67 persen. Sedangkan produk dodol salak memiliki nilai rasio sedang karena berada antara 15 – 40 persen yaitu sebesar 23 persen. Kurma salak memiliki ratio tertinggi dibandingkan kismis dan dodol salak. Hal ini dikarenakan kurma salak memiliki biaya input lain terendah dibandingkan produk lainnya. Keuntungan yang diperoleh dari olahan salak sangat besar yaitu 85,96% pada kurma salak, 88,24% pada kismis salak dan 71,01% pada dodol salak. Karena olahan salak dapat memberikan keuntungan yang besar, produk ini layak untuk dikembangkan. Berdasarkan analisis matrik IE (Internal-Eksternal) strategi yang dapat diterapkan pada agroindustri olahan salak UD. Budi Jaya adalah strategi pertumbuhan. Pada analisis matrik grand strategy menunjukkan bahwa strategi yang dapat diterapkan adalah strategi agresif. Sedangkan strategi yang dapat diterapkan oleh agroindustri olahan salak UD. Budi Jaya berdasarkan hasil rumusan analisis SWOT dan QSPM meliputi tiga strategi SO (Strengths-Opportunities) yaitu (a) Meningkatkan kualitas, kuantitas produksi dan kontinuitas produk yang akan dapat meningkatkan volume penjualan (b) Memperluas jangkauan pasar (c) Memanfaatkan teknologi disertai ketersediaan sumberdaya manusia yang memadai.