Daftar Isi:
  • Ulat kantung Metisa plana Walker ialah hama penting tanaman kelapa sawit (Sankaran dan Syed 1972). Serangan M. plana pada kondisi defoliasi 10-13% dapat menyebabkan penurunan hasil sekitar 30-40% selama dua tahun (Basri dan Kevan, 1995). Upaya pengendalian hama M. plana secara terpadu harus memperhatikan keadaan populasi hama agar pengendalian berjalan optimal (Khalid dan Ali, 2009). Pemanfaatkan parasitoid khususnya ordo Hymenoptera sebagai agens hayati M. plana berpotensi besar dalam pengendalian secara alami pada lanskap perkebunan (Sahari, 2012). Informasi mengenai populasi M. plana dan parasitoidnya masih terbatas, sehingga diperlukan kajian khusus sebagai sumber informasi yang diperlukan dalam perencanaan pengendalian. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan Januari 2013 di perkebunan kelapa sawit Blok 1-9 Afdeling Kilo PT. Lestari Tani Teladan, Donggala, Sulawesi Tengah dan Laboratorium Entomologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Jawa Barat. Penentuan blok contoh dilakukan berdasarkan kondisi serangan hama ulat kantung (purposive sampling). Penentuan tanaman contoh menggunakan metode sistematik (Krebs, 1989: Young dan young, 1998). Pengambilan pelepah daun contoh dilakukan 4 kali pengamatan. Kriteria pelepah daun yang menjadi contoh ialah daun yang masih baru mengalami serangan dan tingkat gejala serangan ulat kantung terparah. Ulat kantung yang telah diperoleh dari tiap titik pengamatan dilakukan pemisahan antara larva dengan pupa, setelah itu dilakukan perhitungan jumlah larva yang masih aktif dan tidak aktif serta pupa terparasit, sehat dan kosong. Eksplorasi parasitoid dilakukan pada stadia pupa pada pengamatan ke-4. Parasitoid yang ditemukan, diawetkan untuk diidentifikasi. Fluktuasi populasi larva M. plana pada bulan Agustus-Oktober 2012 cenderung menurun dan diikuti oleh peningkatan jumlah pupa. Populasi larva M. plana tertinggi pada blok 4 sebesar 12,82 larva/pelepah, sedangkan terendah pada blok 1 sebesar 1,39 larva/pelepah. Populasi pupa M. plana tertinggi pada blok 4 sebesar 14,17 pupa/pelepah, sedangkan terendah pada blok 1 sebesar 1 pupa/pelepah. Persamaan regresi linier antara total pupa dan pupa terparasit ialah y = 0,111x + 38,88 dengan koefisien determinasi 0,95. Intesitas serangan M. plana tertinggi pada blok 4 sebesar 65,38% dan terendah pada blok 1 sebesar 10,5%. Luas serangan tertinggi terjadi pada blok 3 sebesar 38,83 ha dan terendah pada blok 1 sebesar 5,15 ha. Parasitoid M. plana yang ditemukan ialah Brachymeria sp (Hymenoptera: Chalchididae) 34%, Eurytoma sp (Hymenoptera: Euritomidae) 13%, Entodoninae (Hymenoptera: Eulophidae) 17%, Tetrastichus sp (Hymenoptera: Eulophidae) 24%, Phygadeuontinae A (Hymenoptera: Ichneumonidae) 2%, Phygadeuontinae B (Hymenoptera: Ichneumonidae) 1% dan Diptera: Tachinidae 9%.