Analisis Nilai Tambah Dan Break Even Point (Bep) Agroindustri Minuman Sereal Beras Hitam Organik (Studi Kasus Di Kelurahan Cepokomulyo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)

Main Author: Ningsih, MeiDuwiLestari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129260/
Daftar Isi:
  • Mengingat sifat-sifat produk pertanian yang memiliki karakteristik perishable atau mudah rusak, maka diperlukan adanya suatu strategi yang dapat mengubah produk pertanian menjadi lebih tahan lama dan memiliki nilai tambah yaitu dengan menjaga keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor industri melalui agroindustri. Keterkaitan tersebut menjadi salah satu ciri dari Negara berkembang yang strukturnya mengalami transformasi dari ekonomi pertanian (agriculture) menuju industri pertanian (agroindustri). Wujud keterkaitan ini adalah sektor pertanian sebagai industri hulu yang memasok bahan baku dan sektor industri pertanian sebagai industri yang meningkatkan nilai tambah pada hasil pertanian menjadi produk yang kompetitif (Kusumawardani, 2009). Salah satu agroindustri yang telah mengolah komoditi pertanian menjadi produk olahan adalah agroindustri minuman sereal beras hitam organik. Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra penghasil beras organik, salah satunya yaitu beras hitam organik. Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang terdapat 3 unit agroindustri minuman sereal beras hitam organik dimana 1 unit agroindustri skala kecil dan 2 unit agroindustri skala rumah tangga. Agroindustri minuman sereal beras hitam organik yang awal mulanya hanya dilakukan dalam skala kecil sekarang mengalami perkembangan sehingga muncul agroindustri baru namun masih dalam skala rumah tangga. Munculnya perkembangan agroindustri ini dikarenakan adanya penambahan nilai pada produk pertanian yang mengalami proses pengolahan yaitu nilai tambah. Penambahan nilai pada suatu produk ini akan meningkatkan nilai atau value komoditas pertanian yang diolah dan dapat mengambil keputusan dalam melakukan kegiatan produksi serta harga jual suatu produk sehingga akan meningkatkan keuntungan pengusaha yang melakukan pengolahan komoditas tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukannya suatu analisis nilai tambah dan Break Even Point (BEP) untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang diberikan dan besarnya tingkat pendapatan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Berapa besarnya nilai tambah dari bahan baku beras hitam organik pada agroindustri minuman sereal beras hitam organik di daerah penelitian?(2) Berapa besarnya Break Even Point (BEP) yang dicapai agroindustri minuman sereal beras hitam organik di daerah penelitian? Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis besarnya nilai tambah dari bahan baku beras hitam organik pada agroindustri minuman sereal beras hitam organik di daerah penelitian. (2) Menganalisis tingkat Break Even Point (BEP) pada agroindustri minuman sereal beras hitam organik di daerah penelitian. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa Kelurahan Cempoko Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, ini merupakan salah satu daerah penghasil beras hitam organik sehingga mempunyai potensi untuk dijadikan produk olahan menjadi minuman sereal beras hitam organik. Sedangkan penentuan responden dilakukan dengan metode sensus, yaitu dengan meneliti keseluruhan agroindustri minuman sereal beras hitam organik di Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yaitu sebanyak 3 agroindustri dimana 1 agroindustri skala kecil dan 2 agroindustri skala rumah tangga. Metode sensus ini dilakukan pada seluruh agroindustri minuman sereal beras hitam organik karena keseluruhan dari populasi merupakan unit dari sample. Hasil perhitungan dari penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya nilai tambah yang diberikan pada agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala kecil dalam pengolahan 1 kg beras hitam organik setelah diolah menjadi produk minuman sereal beras hitam organik adalah sebesar Rp 41.741,84 atau 68,15 persen. Sedangkan nilai tambah yang diberikan pada agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala rumah tangga dalam pengolahan 1 kg beras hitam organik setelah diolah menjadi produk minuman sereal beras hitam organik adalah sebesar Rp 32.877,88. atau 60,70 persen. Agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala kecil di Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang juga memiliki nilai BEP rupiah sebesar Rp 225.188,15 dan BEP unit sebesar 18,02 kg artinya agroindustri akan mencapai titik impas jika agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala kecil harus memproduksi minuman sereal sebanyak 18,02 unit atau pada tingkat penjualan tercapai Rp 225.188,15 . Sedangkan agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala rumah tangga memiliki BEP rupiah sebesar Rp. 250.889,82 dan BEP unit sebesar 20,07 kg artinya agroindustri akan mencapai titik impas jika agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala rumah tangga harus memproduksi minuman sereal sebanyak 20,07 unit unit atau pada tingkat penjualan tercapai Rp 250.889,82. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala kecil memiliki nilai tambah jauh lebih besar dibandingkan dengan agroindustri skala rumah tangga. Selain itu pada agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala kecil dapat mencapai titik impas lebih awal dibandingkan dengan agroindustri minuman sereal beras hitam organik skala rumah tangga. Oleh karena itu untuk meningkatkan besarnya nilai tambah dan pendapatan pada agroindustri minuman sereal beras hitam organik pada skala rumah tangga agar lebih efisien maka agroindustri minuman sereal beras hitam khususnya agroindustri skala rumah tangga harus lebih memperhatikan kualitas bahan baku yang akan digunakan , tenaga kerja yang lebih terampil dan teknologi yang digunakan harus lebih modern untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.