Eksplorasi Jamur Endofit Pada Tanaman Jeruk (Citrus sp.) Hasil Fusiprotoplas dengan Ketahanan Berbeda Terhadap Botriodiplodia theobromae Pat

Main Author: Puspita, YunitaDian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129249/1/RINGKASAN_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/129249/2/cover_dan_lembar_pengesahan.pdf
http://repository.ub.ac.id/129249/3/bab_1_sampai_dapus.pdf
http://repository.ub.ac.id/129249/
Daftar Isi:
  • Tanaman dapat berperan sebagai inang dari mikroorganisme yang menguntungkan dalam jumlah besar. Mikroorganisme menguntungkan tersebut lebih dikenal dengan istilah endofit (Bacon dan white, 2000). Endofit merupakan mikroorganisme yang terdapat pada jaringan tanaman inang sehat tanpa menimbulkan gejala penyakit untuk seluruh atau sebagian siklus hidup mereka (Petrini, 1991). Jamur endoft yang berada di dalam jaringan tanaman merupakan mikroorganisme yang masih belum tereksplorasi keberadaannya. Citrus sp. dapat dibudidayakan melalui metode konvensional dan inkonvensional. Secara umum teknik pemuliaan yang digunakan adalah dengan menyilangkan tanaman melalui polen pada kepala putik. Namun dengan adanya faktor genetik alami sehingga menyebabkan tanaman incompatible atau tidak dapat disilangkan, maka digunakan teknik fusiprotoplas, yaitu teknik menyilangkan tanaman melalui sel somatik. Untuk mengetahui karakter tanaman jeruk hasil fusiprotoplas maka perlu diuji ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit. Perakitan tanaman jeruk melalui proses fusiprotoplas dengan tetua Satsuma Mandarin dan Siam Madu telah dilakukan oleh Martasari (2009). Ketahanan tanaman jeruk fusiprotoplas tersebut, telah diuji terhadap infeksi jamur Botriodiplodia theobromae, kemudian dikelompokkan kedalam tiga katagori yaitu tahan, moderat, dan rentan (Ragayatsu, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh keanekaragaman jamur endofit pada jaringan tanaman jeruk fusiprotoplas, terhadap ketahanan tanaman oleh serangan B. theobromaee. Pada penelitian ini, dilakukan eksplorasi terhadap jamur endofit pada daun, ranting dan akar jeruk yang hasil fusiprotoplas dan telah melewati uji ketahanan terhadap B. theobromaee. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bioteknologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan April - Juni 2013. Contoh tanaman tersebut diambil dari Balitjestro Batu, Jawa Timur. Sebanyak 5 tanaman pada masing-masing katagori ketahanan, diambil jaringannya untuk dieksplorasi. Bagian tanaman yang diambil untuk proses eksplorasi berada dalam kondisi sehat, serta tidak menunjukkan adanya gejala infeksi dari penyakit. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah genus jamur endofit lebih banyak ditemukan pada tanaman jeruk fusiprotoplas kategori tahan yaitu sebanyak 13 genus, kemudian kategori moderat dan rentan masing-masing adalah 11 dan 10 genus. Keanekaragaman genus jamur endofit pada tanaman jeruk fusiprotoplas tersebut, diduga mempengaruhi ketahanan tanaman terhadap serangan B. theobromae. Jamur endofit yang diperoleh berjumlah 94 isolat, terdiri dari genus Microsporium, Fusarium, Cephalosporium, Acremonium, Zygodesmus, Colletotrichum, Curvularia, Botryosporium, Nigrosporum, Mucor, Clyndrophora, Botrytis, Verticillium, Mastigosporium, Humicola, Trichocladium dan Aspergilus yang didominasi oleh genus Colletotrichum.