Hubungan Populasi Ngengat Penggerek Batang Padi Yang Tertangkap Perangkap Lampu Dengan Intensitas Serangan Penggerek Batang Padi Di Sekitarnya

Main Author: Pertiwi, EvanaNuzulia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129247/1/Skripsi_Evana_NP_0910480060.pdf
http://repository.ub.ac.id/129247/2/Ringkasan_dan_Daftar_Isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/129247/3/Halaman_Sampul.pdf
http://repository.ub.ac.id/129247/
Daftar Isi:
  • Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi utama sebagai bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu kendala yang berhubungan erat dengan peningkatan produksi adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama dan penyakit. Perangkap lampu umumnya sangat efisien digunakan untuk menangkap serangga terbang malam khususnya golongan famili Lepidoptera. Data OPT yang tertangkap perangkap lampu dapat digunakan sebagai bahan dalam memantau serangan hama dalam suatu kawasan sehingga dapat diketahui kapan terjadinya serangan OPT sejak dini. Berkaitan dengan pemanfaatan perangkap lampu yang telah banyak dilakukan dan merupakan metode yang efisien dalam memerangkap ngengat, maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan jumlah ngengat penggerek batang padi yang tertangkap perangkap lampu dengan intensitas serangan yang terjadi di lapang. Penelitian dilaksanakan di lahan budidaya padi yang berlokasi di Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung dan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Tulungagung. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Mei 2013. Parameter pengamatan yang digunakan adalah populasi serangga yang tertangkap perangkap lampu, intensitas serangan penggerek batang padi di lapang, dan populasi kelompok telur penggerek batang padi di lapang. Data percobaan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji regresi dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lampu perangkap yang paling efektif adalah dari pukul 19.00 sampai 22.00 sehingga dapat mencegah tertangkapnya lebih banyak lagi serangga bermanfaat seperti predator, parasitoid, dan serangga lainnya. Hasil identifikasi menunjukkan terdapat 29 jenis famili yang tertangkap perangkap lampu. Populasi serangga yang berperan sebagai predator lebih tinggi dari pada jenis serangga lainnya. Pada pengamatan tidak ditemukan famili yang anggotanya merupakan parasitoid telur penggerek batang padi, seperti Trichogramma japonicum Ashmead (Hymenoptera: Trichogrammatidae), Telenomus rowani (Gahan) (Hymenoptera: Scelionidae), dan Tetrastichus schoenobii Ferriere (Hymenoptera: Eulophidae) yang tertangkap oleh lampu perangkap. Ketiga spesies tersebut beraktivitas pada pagi hari sedangkan perangkap lampu dinyalakan pada malam hari. Ngengat penggerek batang padi sudah terperangkap sejak tanaman padi berumur 3 minggu setelah tanam (MST). Populasi dapat ditemukan lebih awal apabila perangkap lampu diamati lebih awal karena penggerek batang dapat menyerang tanaman mulai dari persemaian sampai tanaman stadia matang. Populasi ngengat meningkat pada awal tanam sampai muncul malai mencapai 6 ekor/perangkap dan menurun pada fase berikutnya. Jenis penggerek batang padi yang banyak ditemukan di pertanaman adalah penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae). Intensitas serangan penggerek batang padi meningkat pada awal tanam dan menurun pada fase generatif. Semakin tinggi populasi ngengat penggerek batang padi di lapang, maka semakin tinggi juga intensitas serangan yang disebabkan oleh larva. Pada penelitian ini didapatkan koefisien determinan R2 yang cukup tinggi antara jumlah populasi ngengat dengan intensitas gejala di pertanaman, yaitu 0,789. Terdapat korelasi r yang sangat erat hubungan antara populasi ngengat penggerek batang padi dengan intensitas serangan di lapang, yaitu 0,888.