Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Bayam Hijau Organik (Amaranthus sp) di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Main Author: | Putra, DhendyEkaA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129231/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/129231/ |
Daftar Isi:
- Salah satu subsektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah subsektor hortikultura karena pada sektor ini terjadi peningkatan setiap tahunnya ditinjau dari segi permintaan. Dalam jangka panjang diperkirakan permintaan terhadap komoditas hortikultura akan lebih cepat dibandingkan komoditas pangan lainnya. produksi tanaman sayuran periode 2003-2012 mengalami fluktuasi pada berbagai komoditi tidak terkecuali bayam. Produksi bayam mengalami penurunan pada tahun 2004, namun mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun 2005-2009. Meskipun pada tahun 2010-2012 kembali terjadi fluktuasi pada produksi bayam namun rata-rata produksi bayam di Indonesia mencapai 145,16 ton/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk usahatani tanaman sayuran masih besar, tidak terkecuali tanaman bayam. Peningkatan produksi tersebut berbanding lurus dengan permintaan pasar akan komoditi bayam. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto tahun 2010 meningkat terutama didukung oleh sektor pertanian yang naik sebesar 2,24 persen, sektor industri naik sebesar 2,02 persen dan sektor jasa-jasa naik 1,6 persen. (Mojokertokab.go.id, 2012). Kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto mendukung fakta bahwa Kabupaten Mojokerto mempunyai peluang yang besar pada sektor pertanian. Desa Penanggungan, merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Luas wilayahnya kurang lebih 474 hektar, dengan ketinggian 600-700 dpl, dan suhu rata-rata 24-34° C. Lokasi tersebut sangat mendukung bagi pertumbuhan tanaman bayam. Desa ini merupakan salah satu sentra tanaman sayur organik tidak terkecuali bayam hijau di Kabupaten Mojokerto yang dikenal dengan nama Sentra Hortikultura Brenjonk. Menurut informasi dari petani sayuran di lokasi penelitian produk bayam hijau organik dari daerah ini telah dijual di beberapa supermarket di Surabaya. Masalah yang dihadapi oleh petani bayam hijau organik di lokasi penelitian yaitu pengetahuan dan kemampuan petani mengenai penggunaan faktor produksi seperti dosis pemakaian benih, pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk cair organik, dan pestisida organik masih sangat beragam. Dalam kegiatan usahatani bayam hijau organik, produksi dan keuntungan yang maksimal didapatkan dari penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien. Oleh karena itu petani harus mampu mengalokasikan faktor produksi secara efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi pada usahatani bayam hijau organik di lokasi penelitian, (2) Menganalisis tingkat efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani bayam hijau di lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis efisiensi teknis faktor produksi pada usahatani bayam hijau adalah metode kuantitatif dengan menggunakan alat analisis Stochastic Frontier. Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada daerah penelitian menyatakan bahwa: 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh positif dan signifikan pada usahatani bayam hijau organik di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto adalah luas lahan, benih, pupuk kandang, dan pestisida organik. Hal ini berarti bahwa peningkatan pada penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan meningkatkan produksi bayam hijau. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh positif dan signifikan pada usahatani bayam hijau organik adalah pupuk kompos, pupuk cair organik, dan tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa peningkatan pada penggunaan faktor-faktor produksi tersebut justru akan menurunkan produksi bayam hijau. 2. Distribusi frekuensi efisiensi teknis yang berhasil dicapai petani bayam hijau di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto adalah sebanyak 2 petani mencapai tingkat efisiensi 30% - 53%, sebanyak 7 petani mencapai tingkat efisiensi 54% - 77%, dan sebanyak 18 petani mencapai tingkat efisiensi 78% - 99%. Menurut hasil penelitian, tingkat efisiensi teknis yang dapat dicapai oleh petani yang disebabkan oleh kemampuan atau pengetahuan petani yang masih beraneka ragam mengenai pengalokasian faktor-faktor produksi dalam usahatani. 3. Tingkat efisiensi teknis tertinggi yang berhasil dicapai petani adalah 0,99 atau 99% dan masih memiliki peluang sebesar 1% untuk mencapai tingkat produksi maksimum. Tingkat efisiensi teknis rata-rata 0,82 atau 82% dan masih memiliki peluang sebesar 18% untuk mencapai tingkat produksi maksimum. Dan tingkat efisiensi terendah adalah 0,30 atau 30% dan masih memiliki peluang sebesar 70% untuk mencapai tingkat produksi maksimum.