Penaksiran Cadangan Karbon Pada Berbagai Sistem Hutan Rakyat Di Kawasan Volkanik Malang Barat dan Tektonik Blitar
Main Author: | Setyorini, Yeni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129223/1/SKRIPSI_YENI_SETYORINI_0810480218.pdf http://repository.ub.ac.id/129223/ |
Daftar Isi:
- Salah satu teknik alternatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) tetapi tetap memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat adalah dengan meningkatkan ekosistem hutan rakyat (HR); tetapi ketersediaan informasi tentang potensi HR sebagai penyerap/penyimpan karbon (C) masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) mengukur pertumbuhan jati muda di kawasan Volkanik Malang Barat dan Tektonik Blitar, (b) menaksir cadangan karbon pada berbagai jenis HR, dan (c) menetapkan nilai cadangan karbon rata-rata per siklus tanam (time-averaged C stock = TAC) dalam sistem HR di kawasan Volkanik Malang Barat dan Tektonik Blitar. Penelitian ini dilakukan pada berbagai sistem HR yang terdapat di kawasan Volkanik Lereng Gunung Kawi, Kelud dan Tektonik Pegunungan Kapur Selatan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, (1) pengambilan contoh di lapangan pada bulan Juni-Juli 2012, (2) analisis laboratorium dan analisis data pada bulan Agustus-September 2012. Kegiatan diawali dengan pengumpulan data-data skunder, kemudian observasi wilayah untuk menentukan plot pengukuran cadangan karbon yang dapat mewakili beberapa sistem hutan rakyat yang ada. Ada 3 sistem HR yang dipilih yaitu HR jati, sengon dan cengkeh. Plot pengamatan berukuran 20 m x 20 m digunakan untuk pengukuran contoh biomasa pohon (tajuk dan akar, dimana akar diestimasi dengan menggunakan rasio tajuk:akar yaitu 4:1) dan tumbuhan bawah, nekromasa (kayu mati, cabang, ranting dan seresah) dan bahan organik tanah. Konsentrasi C dari semua contoh jaringan tanaman (biomassa, nekromasa dan seresah) digunakan nilai terpasang 46%, kandungan Corg tanah ditetapkan dari contoh tanah yang diambil dari 3 kedalaman yaitu 0-10 cm, 10-20 cm dan 20-30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan karbon pada HR di kawasan Volkanik (195 Mg ha-1) lebih besar daripada HR di kawasan Tektonik (93 Mg ha-1). Perbedaan jumlah cadangan karbon pada setiap lokasi plot penelitian disebabkan karena adanya perbedaan komponen penyusun, umur dan kerapatan populasi pohon pada plot tersebut. Cadangan karbon diatas permukaan tanah mengontribusi C rata-rata sekitar 73% (60–170 Mg ha-1), sedangkan bahan organik tanah hanya kontribusi C sekitar 27% saja (33–80 Mg ha-1). Cadangan karbon rata-rata per siklus tanam (time averaged C stock=TAC) tertinggi terdapat pada jati (174 Mg ha-1) dengan peningkatan cadangan C sebesar 4,3 Mg ha-1 th-1, sengon (82 Mg ha-1) dengan peningkatan cadangan C sebesar 23 Mg ha-1 th-1 dan cengkeh (231 Mg ha-1) dengan penurunan cadangan C sebesar 3,5 Mg ha-1 th-1. Pada cengkeh dan jati lebih berpotensi menyimpan karbon di lahan lebih lama dibandingkan dengan HR sengon (82 Mg ha-1), karena cengkeh dan jati yang memiliki siklus tanam yang panjang (80 dan 40 tahun) dibandingkan dengan sengon umur maksimal hanya 7 tahun.