Analisis Peranan Buruh Wanita Pemetik Teh Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Di Ptp. Nusantara Xii (Persero) Kebun Bantaran Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar)

Main Author: Pasalbessy, WillyDion
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129220/1/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/129220/
Daftar Isi:
  • Isu dan persoalan gender tampaknya belum menjadi perhatian penting bagi semua kalangan. Adanya isu dan persoalan gender yang kurang diperhatikan menyebabkan posisi wanita selalu dirugikan baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu, tak jarang, wanita harus memikul beban ganda yaitu di sektor domestik dan di sektor publik. Dalam keluarga miskin, peran ganda wanita ini sangat diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Penghasilan tambahan dari aktivitas wanita di sektor produktif diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ekonomi keluarga. Selain itu, peran wanita atau istri dalam sektor domestik untuk mengelola sumberdaya keluarga yang dimilikinya diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga. Fenomena wanita bekerja telah menjadi hal yang menarik untuk dikaji, lebih-lebih wanita yang tinggal di pedesaan. Keterlibatan mereka bekerja umumnya dikarenakan tuntutan ekonomi. PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Bantaran merupakan perusahaan perkebunan teh yang terletak di Kabupaten Blitar. Mayoritas wanita atau ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar perkebunan ini bekerja sebagai tenaga pemetik teh di perkebunan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi alasan yang mendorong wanita bekerja sebagai buruh pemetik teh di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Bantaran, (2) menganalisis sistem pembagian kerja pada wanita dan laki-laki dalam kegiatan bekerjanya di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Bantaran, (3) mengidentifikasi dan menganalisis kontribusi buruh wanita pemetik teh terhadap kesejahteraan keluarga di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Bantaran. Metode pemilihan tempat dilakukan dengan cara purposive, kemudian untuk teknik penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Berdasarkan data, jumlah buruh pemetik teh yang terdapat di dua afdeling (lokasi) populasi berjumlah 255 orang. Berdasarkan rumus Slovin dengan nilai presisi 15 persen, maka jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 38 responden. Dalam metode analisis data, peneliti menggunakan empat alat analisis yaitu (1) analisis deskriptif untuk menjawab rumusan masalah pertama mengenai alasan yang mendorong wanita bekerja sebagai buruh pemetik teh di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Bantaran, (2) analisis gender untuk menjawab sistem pembagian kerja pada wanita dan laki-laki dalam kegiatan bekerjanya di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Bantaran, (3) menggunakan alat analisis skala pengukuran likert dan analisis pendapatan rata-rata untuk mengetahui kontribusi buruh wanita pemetik teh terhadap kesejahteraan keluarga di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Bantaran. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) alasan yang mendorong wanita bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin meningkat. Hal ini dikarenakan pendapatan yang dihasilkan oleh suami belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. (2) peranan wanita dalam bekerja sebagai buruh pemetik teh di perkebunan antara lain dari aspek aktivitas, akses, kontrol dan manfaat. Berdasarkan dari hasil penelitian, analisis aktivitas wanita lebih dominan daripada pria. Analisis akses dan manfaat pria lebih cenderung dominan daripada wanita, sedangkan pada analisis kontrol baik pria maupun wanita sama-sama memiliki kewenangan dalam bekerjanya. (3) kesejahteraan keluarga dari buruh wanita pemetik teh tergolong kategori sedang yaitu dengan skor 20,00 atau 55,55 persen. Dan pada tenaga kerja buruh wanita pemetik teh mampu memberikan kontribusi pendapatannya dalam rumah tangga rata-rata sebesar 41 persen. Saran-saran dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) pada kegiatan dalam bekerja di sektor publik yaitu di perkebunan teh, perlu adanya dukungan akses terhadap informasi bagi buruh wanita, baik informasi tentang teknologi ataupun yang lainnya, dengan demikian diharapkan wanita dapat memberi kontribusi yang lebih baik lagi dalam peran gandanya tersebut. (2) keluarga buruh wanita pemetik teh hendaknya mengetahui arti pentingnya dari kesejahteraan keluarga, dengan demikian akan lebih memperhatikan kesehatan keluarga dan pendidikan anak, serta tercukupinya keadaan sandang, pangan, dan papan yang mendukung. (3) perlu adanya peneliti lebih lanjut oleh akademis tentang peranan buruh wanita pemetik teh terhadap kesejahteraan keluarga tenaga kerja buruh. Karena dalam penelitian ini indikator-indikator tentang kesejahteraan dan pendapatan kurang terperinci. Selain itu data yang diambil kurang up to date sehingga kurang dapat menggambarkan fenomena saat ini.