Pengaruh Penaungan Dan Dosis Pemupukan Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica Oleraceae L.)

Main Author: Yustiningsih, Etika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129194/1/SKRIPSI_-_ETIKA_Y_%28BP-FP%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/129194/
Daftar Isi:
  • Beberapa tahun terakhir kondisi cuaca menjadi tidak menentu dan tidak dapat diprediksi yang jelas memberikan dampak pada produktivitas dan kualitas produk pertanian, baik komoditas pangan maupun komoditas hortikultura. Dampak anomali iklim ini berpengaruh pada berkembangnya hama penyakit tanaman dimana hama penyakit juga menjadi indikator penurunan produksi pertanian, kejadian ini tentunya berpengaruh serius terhadap kondisi petani. Agar kebutuhan konsumsi sayur tetap terpenuhi dalam perubahan iklim ini maka diperlukan cara atau alternatif dan inovasi yaitu salah satunya menanam sayur di pekarangan. Di antara berbagai jenis sayuran, Kailan (Brassica oleraceae L.) bisa menjadi pilihan tanaman sayur yang tepat untuk dibudidayakan di pekarangan. Pekarangan pada dasarnya sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah dan biasanya dikelilingi pagar atau pembatas lain, yang menyebabkan adanya daerah ternaungi sehingga bagi tanaman yang lebih pendek (misal: tanaman kailan) akan memperoleh jumlah cahaya yang lebih sedikit. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman budidaya tersebut. Agar tanaman kailan yang ditanam di pekarangan tetap menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik walaupun kekurangan cahaya maka diperlukan upaya perbaikan teknik budidaya yaitu melalui pemupukan nitrogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat penaungan dan dosis pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini antara lain; (1) Perlakuan penaungan berpengaruh pada berbagai dosis pemupukan nitrogen, (2) Penaungan hingga level tertentu tidak memberi pengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kailan dan (3) Pemberian nitrogen yang semakin tinggi akan memberikan pertumbuhan dan hasil yang semakin baik. Penelitian dilaksanakan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ketinggian 600 meter dpl dengan suhu rata-rata berkisar antara 22,90C - 25,20C. Penelitian berlangsung pada bulan September hingga bulan November 2011. Alat yang digunakan meliputi quantum meter, polibag ukuran 3 kg, cangkul, tali, meteran, label, bambu, paranet, timbangan analitik, oven, SPAD (Soil Plant Analysis Development), LAM (Leaf Area Meter) dan jangka sorong. Bahan yang digunakan adalah benih kailan varietas Taiwan, pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, pupuk kandang dan Curacron. Media tanam yang digunakan yaitu tanah, pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan volume 2:1:1. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri atas 2 faktor, faktor 1 sebagai petak utama yaitu Penaungan (P) yang terdiri dari 3 taraf; (P0) Penaungan 0% (cahaya matahari 100%), (P1) Penaungan 25% (cahaya matahari 75%) dan (P2) Penaungan 50% (cahaya matahari 50%). Faktor 2 sebagai anak petak yaitu Pupuk Nitrogen (N) yang terdiri ii dari 4 taraf yaitu; (N1) 0,21 g Urea/polibag, (N2) 0,24 g Urea/polibag, (N3) 0,27 g Urea/polibag, (N4) 0,30 g Urea/polibag dan (N5) 0,32 g Urea/polibag. Dari perlakuan tersebut diperoleh 15 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, setiap perlakuan terdapat 15 polibag sehingga diperoleh 15 x 3 x 15 = 675 polibag. Pengamatan dilakukan dengan cara destruktif, non destruktif dan panen. Pengamatan destruktif dilakukan pada 7, 14, 21 dan 28 hst meliputi pengamatan bobot segar total per tanaman, bobot kering total per tanaman, luas daun, jumlah klorofil. Pengamatan non destruktif diamati pada 7, 14, 21 dan 28 hst dengan variabel pengamatan panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan diameter batang (mm). Panen dilakukan saat umur 32 hst yang meliputi bobot segar total per tanaman (g), bobot segar konsumsi (g), bobot segar per Hektar (ton/hektar) dan indeks panen. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam atau Uji F. Apabila berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi nyata antara tingkat penaungan dan pemupukan nitrogen terhadap beberapa variabel seperti jumlah daun, jumlah klorofil dan bobot kering total per tanaman. Sedangkan pada masing-masing perlakuan penaungan dan pemupukan nitrogen, pemberian naungan hingga 50% dapat menurunkan hasil bobot segar total per tanaman sekitar 10,47% apabila dibandingkan dengan hasil bobot segar total per tanaman dengan penaungan 25% dan pemupukan nitrogen 115 kg N/ha dapat meningkatkan hasil bobot segar total per tanaman sekitar 25,47% dibandingkan dengan dosis pemupukan 75 kg N/ha.