Tumpangsari Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) dengan Sawi (Brassica juncea) pada Berbagai Perlakuan Komposisi Bahan Organik
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays saccharata sturt) terhadap pemberian Tithonia diversifolia, Crotalaria juncea dan pupuk kompos kotoran sapi, pada sistem tumpangsari jagung manis dengan sawi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2011 di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Tipe tanah entisol. Penelitian dilakukan pada ketinggian 500 m dpl. Penelitian menggunakan RAK dengan 8 perlakuan mendapat ulangan 3 kali. Adapun perlakuan sebagai berikut : P0. Monokultur jagung manis, anorganik (300 kg ha-1 N, 150 kg ha-1 P2O5, 50 kg ha-1 K2O ),P1. Monokultur jagung manis, k.sapi 27,11 ton.ha-1. P2. Tumpangsari, anorganik (300 kg.ha-1 N, 150 kg ha-1 P2O5, 50 kg ha-1 K2O) P3. Tumpangsari, Kompos kotoran sapi 27,11 ton.ha-1. P4. Tumpangsari, 13,56 ton.ha-1 K.kotoran sapi + 6,109 ton.ha-1 paitan. P5. Tumpangsari, 13,56 ton.ha-1 K.kotoran sapi + 7,11 ton.ha-1 orok-orok. P6. Tumpangsari, 6,78 ton.ha-1 Kompos kotoran sapi + 9,163 ton.ha-1 paitan. P7. Tumpangsari, 6,78 ton.ha-1 K.kotoran sapi + 10,695 ton.ha-1 orok-orok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : Pemberian pupuk anorganik, kotoran sapi serta kombinasi kotoran sapi dan pupuk hijau pada komposisi yang berbeda-beda tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi sawi serta jagung manis. Bobot ekonomi yang dihasilkan sawi berkisar antara 13,1511 ton.ha-1 – 13,987 ton.ha-1. Hasil penelitian yang dilakukan pada jagung manis menghasilkan bobot berkelobot 11,20 ton.ha-1- 12,53 ton.ha-1. Hasil panen jagung manis secara monokultur dengan pemberian pupuk anorganik menghasilkan bobot tongkol berkelobot 12,53 ton.ha-1 hampir sama dengan perlakuan tumpangsari jagung manis dengan pemupukan 6,78 ton.ha-1 kotoran sapi dan 10,695 ton.ha-1 orok-orok (25% kotoran sapi + 75% orok-orok) menghasilkan 12,27 ton.ha-1.