Efektivitas kombinasi mikroba Ochrobactrum sp, Bacillus megatirium, Bacillus subtillis dan Pseudomonas putida pada tanaman jagung (Zea mays)”
Main Author: | HadyGaluhNoviyan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129153/1/Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/129153/ |
Daftar Isi:
- Jagung (Zea mays.) merupakan komoditas pangan penting setelah beras yang tingkat kebutuhannya terus meningkat. Permintaan jagung pada tahun 2010 sebesar 19,86 juta ton pipilan kering dan diperkirakan pada tahun 2011 sebesar 19,93 juta ton sedangkan produksi jagung tahun 2010 adalah 18,36 juta ton dan diperkirakan tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 17,93 juta ton (anonymous, 2011c). Peluang peningkatan produksi jagung sebenarnya masih terbuka lebar, baik melalui perluasan areal tanam maupun peningkatan produktivitas. Namun dalam upaya peningkatan produksi tanaman jagung petani lebih banyak menggunakan bahan-bahan kimia seperti pupuk, fungisida dan pestisida untuk meningkatkan hasil panen. Penggunaan bahan-bahan kimia tersebut baik di sadari maupun tidak, telah mengakibatkan dampak pada lingkungan. Misalnya, penggunaan bahan-bahan kimiawi terhadap tanaman, tidak seluruhnya dapat dihancurkan oleh mikroorganisme tanah dan dapat menyebabkan polusi pada aliran-aliran air dan sungai sehingga mempengaruhi biota air (Plczar & Chan, 2006). Dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan di lahan pertanian yang disebabkan oleh adanya penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, banyak usaha yang dilakukan untuk mencari alternatif pupuk yang ramah lingkungan. Alternatif pupuk tersebut dapat berupa pupuk biologi dengan memanfaatkan penggunaan mikroorganisme dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kombinasi pemberian mikroba Ochrobactrum sp, Bacillus megatirium, Bacillus subtillis dan Pseudomonas putida dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (zea mays) dan mempelajari kombinasi mikroba yang tepat untuk mengetahui pengaruh pada pertumbuhan tanaman jagung hingga panen. Hipotesis dari penelitian ini ialah kombinasi mikroba Ochrobactrum sp, Bacillus megatirium, Bacillus subtillis dan Pseudomonas putida dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil dari tanaman jagung (zea mays). Penelitian dilakukan dilakukan di Green House laboratorium Fisiologi Tanaman, Bioteknologi. PT. BISI International terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Plosaklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, meteran, tali rafia, timbangan analitik, penggaris, oven, kamera, light meter dan leaf area meter (LAM). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung Bisi B16, Untuk pengendalian hama dan penyakit digunakan furadan 3G dan pupuk dasar UREA, SP36 dan KCl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang 3 kali dengan 15 perlakuan dan 1 Kontrol yaitu: Ochrobactrum sp/Penambat N (A); Bacillus megatirium/Pelarut fosfat (B); Bacillus subtilis Hormon IAA (C); Pseudomonas putida/Khelating agen (D); Ochrobactrum sp+Bacillus megatirium ii (AB); Ochrobactrum sp + Bacillus subtillis (AC); Ochrobactrum sp + Pseudomonas putida (AD); Bacillus megatirium + Bacillus subtillis (BC); Bacillus megatirium + Pseudomonas p (BD); Bacillus Subtillis + Pseudomonas putida (CD); Ochrobactrum sp + Bacillus megatirium + Bacillus subtillis (ABC); Ochrobactrum sp + Bacillus megatirium + Pseudomonas putida (ABD); Ochrobactrum sp + Bacillus subtillis + Pseudomonas putida (ACD); Bacillus megatirium + Bacillus subtillis + Pseudomonas putida (BCD); Ochrobactrum sp + Bacillus megatirium + Bacillus subtillis + Pseudomonas putida (ABCD); Kontrol (NPK). Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan secara destruktif dan non destruktif yaitu dengan mengambil 1 tanaman contoh setiap perlakuan dan ulangan untuk pengamatan destruktif dan 2 tanaman yang sama untuk pengamatan non destruktif. Pengamatan dilakukan pada saat jagung berumur 15, 30, 45, 60 dan 75 hst. Paramater yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun, luas daun (cm2), diameter batang (cm) dan bobot kering total tanaman (g/tanaman). Namun pada bobot kering tanaman (g/tanaman) dilakukan hanya pada umur 45 dan 80 hst. Panen dilakukan pada umur 95 hst, pengamatan hasil panen antara lain panjang tongkol tanpa kelobot (cm), diameter tongkol tanpa kelobot (cm), bobot tongkol jagung tanpa kelobot (ton ha-1) dan bobot pipil kering (ton/ha). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan, dilakukan uji perbandingan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kombinasi bakteri Ochrobactrum sp, Bacillus megatirium dan Bacillus subtillis (ABC) menghasilkan bobot kering pipil tertinggi sebesar 39,79 % dan tidak berbeda nyata dengan kombinasi bakteri Ochrobactrum sp dan Bacillus megatirium (AB) sebesar 24,76 %; Ochrobactrum sp dan Bacillus substilis (AC) sebesar 29,5 %; Ochrobactrum sp (A) sebesar 23,56% dan bakteri Pseudomonas p (D) sebesar 26,6% dibanding kontrol (NPK).