Patogenisitas Jamur Entomopatogen Lecanicillium lecanii (Deuteromycotina; Hyphomycetes) terhadap Bemisia tabaci Gennadius sebagai Vektor Virus Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada Tanaman Kedelai
Daftar Isi:
- Tanaman kedelai (Glycine max L) termasuk dalam keluarga Leguminosae. Kendala dalam usaha peningkatkan produksi adalah serangan Cowpea mild mottle virus (CMMV). Infeksi CMMV di lapangan dari tanaman sakit ke tanaman lainnya terjadi melalui bantuan serangga vektor. Strategi pengendalian penyakit virus lebih ditujukan untuk mencegah atau menghindari terjadinya infeksi virus serta mencegah atau mengurangi terjadinya penyebaran virus di lapangan oleh serangga vektor. Jamur entomopatogen Lecanicillium lecanii sebagai agen hayati memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan, karena cukup efektif dalam membunuh serangga dari ordo homoptera terutama Bemisia tabaci. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat kerapatan konidia L. lecanii terhadap kematian B. tabaci dan potensinya sebagai vektor CMMV pada dua varietas kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Malang. Pelaksanakan penelitian dari bulan April sampai Juni 2012. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah kedelai berbiji kecil (Wilis) dan berbiji besar (Argomulyo). Faktor kedua adalah tingkat kerapatan konidia L. lecanii, yaitu; (A) 106/ml, (B) 107/ml, (C) 108/ml dan (D) 0 (kontrol/air). Setiap perlakuan diulang 4 kali. Variabel pengamatan yang dilakukan meliputi masa inkubasi CMMV, masa inkubasi L. lecanii pada serangga B. tabaci, kematian B. tabaci, waktu kematian B. tabaci dan intensitas serangan CMMV, jumlah telur B. tabaci, jumlah trikoma, kerapatan trikoma (bulu) tiap 1 cm2 daun, panjang trikoma daun, posisi trikoma dan tebal trikoma. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi kerapatan konidia jamur L. lecanii, semakin patogenik dalam membunuh B. tabaci sehingga intensitas CMMV yang ditularkan oleh serangga vektor semakin rendah. Kerapatan konidia jamur L. lecanii yang efektif untuk membunuh B. tabaci 108/ml dengan persentase kematian mencapai 68,5% sehingga dapat menurunkan intensitas serangan CMMV. Semakin cepat jamur L. lecanii menginfeksi terhadap serangga, maka kemampuan B. tabaci untuk menularkan CMMV juga semakin kecil hingga mencapai 3,43%. Kedelai berbiji besar (Argomulyo) yang memiliki kerapatan trikom 127,18/cm2 lebih rentan terinfeksi CMMV dibandingkan dengan kedelai berbiji kecil (Wilis) yang memiliki kerapatan trikom 182,83/cm2. Intensitas serangan CMMV pada varietas Argomulyo mencapai 29,89% sedangkan intensitas serangan pada varietas Wilis hanya mencapai 23,94%. Ditinjau dari efikasi jamur L. lecanii dalam membunuh B. tabaci maka dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan kerapatan konidia 108/ml merupakan yang efektif. Penggunaan varietas kedelai yang berbiji kecil (Wilis) dengan kerapatan trikom yang lebih rapat dapat menekan serangan B. tabaci dan infeksi CMMV pada tanaman kedelai.