Peran Tokoh Masyarakat Dan Dampaknya Terhadap Penjualan Serta Pendapatan Petani Bunga Krisan Potong (Studi Kasus Omah Budaya Slamet Di Dusun Beru Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

Main Author: Setiawati, AmrinitaPradita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129126/1/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/129126/1/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/129126/2/cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/129126/3/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/129126/4/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/129126/5/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/129126/6/DAFTAR_IS1.pdf
http://repository.ub.ac.id/129126/
Daftar Isi:
  • Krisan atau Chrysanthemum merupakan salah satu jenis tanaman hias yang telah lama dikenal dan memiliki keindahan yang beragam bentuk dan warnanya. Bunga krisan sebagai bunga potong juga memiliki kesegaran yang relatif lama dan mudah dirangkai. Salah satu daerah pengembangan usaha bunga krisan potong di daerah Jawa Timur adalah Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu mencapai nilai tertinggi dibanding tanaman hias yang lain. Untuk mempertahankan hal tersebut perlu diimbangi kegiatan penjualan, seperti penjualan secara tatap muka. Sehingga menjadi daya tarik dan mempermudah konsumen. Di dusun tersebut terdapat tokoh masyarakat yang berperan penting untuk mengembangkan dusun menjadi dusun yang punya ciri khas dari potensi produksi bunga krisan yang memiliki prospek baik. Keberhasilan peran tokoh masyarakat dalam mengembangkan dusun tersebut juga bergantung pada respon dan potensi yang dimiliki petani dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh tokoh masyarakat. Hal tersebut terkait dengan adanya kesesuaian potensi kemampuan, kesiapan, dan keterjangkauan yang dimiliki oleh petani. Sedangkan dalam merespon kegiatan yang dilakukan tokoh masyarakat dapat dilihat dari luas pengaruh dan luas dampak peranan tokoh masyarakat tersebut. Diharapkan dengan semakin optimalnya potensi petani dalam merespon kegiatan yang dilakukan tokoh masyarakat, tingkat pendapatan yang diperoleh petani akan semakin tinggi. Sehingga dapat diperoleh rumusan masalah sebagai yaitu peran tokoh masyarakat dalam mendukung usahatani dan penjualan bunga krisan potong. Selain itu juga diperlukan menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan serta uji beda rata-rata pada petani bunga krisan potong. Dan diperlukan juga untuk mengetahui sistem penjualan yang dilakukan petani di daerah penelitian. Sedangkan untuk mengetahui peran tokoh masyarakat terhadap penjualan serta pendapatan petani diperlukan untuk mengetahui respon dan potensi petani dalam menerima kegiatan dari tokoh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran tokoh masyarakat dan diperlukan menganalisis biaya produksi, penerimaan, pendapatan serta uji beda rata-rata pada petani bunga krisan potong di daerah penelitian. Selain itu mendeskripsikan sistem penjualan yang dilakukan petani bunga krisan potong di daerah penelitian. Kemudian diperlukan juga untuk mengetahui respon dan potensi petani dalam menerima kegiatan dari tokoh masyarakat. Penentuan responden menggunakan metode sensus dimana seluruh petani bunga krisan di Dusun Beru untuk dijadikan responden Metode sensus adalah pencacahan terhadap semua anggota populasi diambil sebagai responden. Jumlah responden petani sebanyak 30 petani bunga potong krisan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer yang meliputi kegiatan wawancara, pengamatan langsung, teknik dokumentasi. Selain data primer, juga menggunakan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, kuantitatif dan analisis kriteria CAREL. Analisis deskriptif karena untuk mengetahui sistem penjualan di daerah penelitian, analisis kuantitatif yaitu analisis peran tokoh masyarakat, biaya total usahatani, analisis biaya penerimaan usahatani, analisis pendapatan usahatani, analisis kelayakan usahatani, analisis uji beda rata-rata. analisis kriteria CAREL untuk mengetahui respon dan potensi petani dalam mengembangkan usahataninya. Hasil dari penelitian dengan menggunakan analisis-analisis yang telah dilakukan maka diketahui peran tokoh masyarakat menggunakan analisis skoring untuk mengetahui peran yang dilakukan tokoh masyarakat dalam hal pengembangan dusun yaitu sebagai motivator yang diperoleh nilai sebesar 85% untuk petani yang ikut kegiatan, sedangkan nilai 50% untuk petani yang tidak ikut kegiatan di Omah Budaya Slamet termasuk dalam peran tokoh masyarakat sebagai katalisator. Sedangkan untuk rata-rata pendapatan usahatani yang diperoleh Rp 34.092.115 dengan hasil produksi 2.158 ikat pada petani yang ikut kegiatan dan petani yang tidak ikut kegiatan diperoleh Rp 22.976.712 dengan hasil produksi 1.165 ikat. Dalam perhitungan R/C ratio usahatani bunga krisan layak untuk dikembangkan dan menguntungkan karena nilai kedua petani yang ikut dan tidak ikut kegiatan di Omah Budaya Slamet nilainya >1. Dari hasil uji t diperoleh rata-rata pendapatan usahatani bunga krisan pada petani yang ikut kegiatan berbeda nyata dengan petani yang tidak mengikuti kegiatan di Omah Budaya Slamet. Kemudian dalam sistem penjualan bunga krisan masih menggunakan sistem penjualan ke tengkulak, karena petani di daerah penelitian masih belum berani untuk menjual secara tatap muka atau langsung ke pembeli. Namun, penjualan tatap muka pernah dilakukan pada saat ada kegiatan di Omah Budaya Slamet sehingga petani mendapatkan tambahan pendapatan. Sedangkan tujuan yang terakhir untuk mengetahui respon dan potensi dari petani dengan menggunakan analisis CAREL bahwa petani bunga krisan yang ikut kegiatan di Omah Budaya Slamet yang ada di Dusun Beru Desa Bumiaji berpotensi karena dilihat dari pendapatan petani yang lebih besar dibandingkan dengan petani yang tidak ikut kegiatan. Selain itu, petani yang ikut kegiatan di Omah Budaya Slamet dalam menerima kegiatan yang diadakan oleh tokoh masyarakat memiliki nilai skor yaitu 3 berarti mampu menerima semua kegiatan maupun menyelesaikan masalah yang dihadapi.