Peranan Industri Minyak Goreng Sawit dalam Perekonomian Indonesia: Suatu Analisis Input Output (IO)
Daftar Isi:
- Pada saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sektor perekonomian, dimana sektor-sektor tersebut dapat meningkatkan kondisi perekonomian nasional. Dari beberapa sektor yang ada, sektor industri merupakan satu dari sekian sektor yang mampu memberikan kontribusi dalam jumlah yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2010. Penelitian yang dilakukan pada saat ini membahas mengenai peranan dari industri minyak goreng sawit (MGS) terhadap perekonomian Indonesia. Untuk melihat peranan dari industri ini, peneliti menggunakan tabel Input Output 2010 Transaksi Domestik Atas Harga Produsen dengan klasifikasi 66 sektor. Industri MGS termasuk ke dalam sektor industri minyak dan lemak (kode 28). Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji seberapa besar peranan industri minyak goreng sawit terhadap struktur perekonomian Indonesia maupun pengaruhnya terhadap sektor lain. Analisis penelitian yang digunakan adalah analisis input output, yang terdiri dari analisis keterkaitan, analisis dampak penyebaran dan analisis multiplier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri minyak goring sawit berkontribusi dalam pembentukan output sebesar 1,7 persen dari total output. Jumlah permintaan antara terhadap industri MGS yaitu sebesar Rp 77.074.183 juta dan jumlah permintaan akhirnya sebesar Rp 155.335.689 juta. Berdasarkan analisis keterkaitan, diketahui bahwa nilai keterkaitan ke belakang langsung industri minyak goreng sawit sebesar 0,644 serta nilai keterkaitan ke belakang langsung dan tak langsungnya sebesar 2,100. Sedangkan nilai keterkaitan langsung ke depan sebesar 0,306 dan nilai keterkaitan langsung dan tak langsung ke depan sebesar 1,492. Berdasarkan analisis dampak penyebaran, diketahui nilai koefisien penyebarannya sebesar 1,340 dan nilai kepekaan penyebaran sebesar 0,952. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sektor hulunya. Apabila dilihat dari nilai multipliernya, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai multiplier output sebesar 2,1, multiplier pendapatan sebesar 2,386 serta multiplier tenaga kerja sebesar 7,117. Hasil dari ketiga multiplier tersebut menunjukkan bahwa industri MGS memiliki pengaruh yang relatif besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa industri MGS ini memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia