Korelasi Genotipik Antar Lebar Daun Dengan Karakter Tongkol Pada Populasi F3 Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturts L)

Main Author: Insani, MochIqbal
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129073/1/3_-_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/129073/
Daftar Isi:
  • Tanaman jagung sangat bermanfaat sebagai makanan manusia dan hewan. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Sedangkan di Indonesia jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia maka semakin meningkat pula kebutuhan jagung sebagai bahan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi genotipik antara karakter lebar daun dengan karakter tongkol pada populasi F3 jagung manis. Hipothesis dari penelitian ini adalah terdapat korelasi antara karakter lebar daun dengan karakter tongkol pada populasi F3 jagung manis. Dalam pelaksanaan seleksi, pemulia sering dihadapkan pada masalah dalam menentukan pilihan terhadap ciri-ciri genotip yang dianggap unggul oleh karena itu perlu diketahui dengan pasti hubungan korelasi antar sifat tanaman yang ditangani. Seleksi akan lebih efektif jika diketahui informasi tentang korelasi antar sifat yang akan dijadikan sebagai kriteria seleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2009 sampai bulan Agustus 2009 di Desa Kurung Kecamatan Kajayan Kota Pasuruan dengan ketinggian tempat + 100 m dpl (dataran rendah). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bajak, garu, cangkul, tali raffia, penggaris, refractometer, label dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah benih jagung manis CMB, CUB dan CMS. Kapur semut, marshall, pupuk NPK 300 Kg Ha-1, KNO3 150 Kg Ha-1, ZA 100 Kg Ha-1, pestisida Deciss 2.5 EC dan Nordox 56 WP. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode grid (metode eksperimen tanpa rancangan percobaan) dengan perlakuan 45 genotip. Parameter pengamatan meliputi briks, diameter tongkol, bobot tongkol, tinggi letak tongkol, jumlah baris biji tongkol, bobot biji tongkol, jumlah kelobot, panjang tongkol, lebar daun, panjang daun, tinggi tanaman, bentuk daun, bentuk tongkol dan bentuk baris tongkol. Data hasil pengamatan akan dianalisis dengan menggunakan analisis varian dan kovarian yang selanjutnya diuji dengan menggunakan uji Z. kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai koefisien korelasi genotip dan fenotip antara lebar daun dengan karakter tongkol yang selanjutnya di uji dengan uji t, serta menghitung nilai parameter genetik yakni nilai heritabilitas (h2) dan menghitung koefisien variabilitas genetik (KVG) dan koefisien variabilitas fenotipe (KVF). Berdasarkan analisis varian antar genotipe untuk sembilan karakter yang diamati menunjukkan hasil berbeda nyata dalam taraf 5%, yaitu pada karakter briks, diameter tongkol, jumlah kelobot, tinggi letak tongkol, panjang tongkol, jumlah baris biji tongkol, bobot biji tongkol, bobot tongkol dan lebar daun. Dari kedelapan karakter tongkol yang diamati hanya satu karakter yang memiliki korelasi sangat nyata terhadap lebar daun yakni briks dengan nilai rg = 3.97 dan rp = 3.84. Hal ini menandakan bahwa setiap kenaikan nilai karakter lebar daun akan diikuti dengan kenaikan nilai karakter tongkol (briks).