Pengaruh Kompos Kulit Kopi Dalam Media Terhadap Pertumbuhan Dan Peningkatan Kadar Gula Buah Melon (Cucumis Melo L.)
Main Author: | AmarilisKikyDwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129065/1/skripsi_1.pdf http://repository.ub.ac.id/129065/ |
Daftar Isi:
- Melon mempunyai nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang baik. Buah melon mengandung banyak vitamin dan mineral, juga mengandung gula yang menimbulkan rasa manis. Namun banyak dijumpai melon dengan rasa kurang manis di pasaran. Rasa manis pada buah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan air dan ketersediaan unsur hara, terutama kalium. Ketersediaan kalium dapat berpengaruh dalam pembentukan dan translokasi fotosintat yang berbentuk gula sederhana yang disimpan dalam buah. Sumber K banyak terdapat pada kotoran hewan, juga terdapat pada limbah pertanian seperti limbah kulit buah kopi yang telah dikomposkan. Limbah kulit buah kopi ini tersedia cukup melimpah terutama di sentra perkebunan kopi di Indonesia. Dengan adanya pemanfaatan limbah kulit buah kopi ini diharapkan mampu mengurangi jumlah limbah kulit buah kopi yang dihasilkan setiap tahunnya dan memberikan nilai tambah bagi petani serta mampu meningkatkan kualitas tanaman melon terutama kadar gula di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan pemberian limbah kulit buah kopi dan tanah yang tepat yang dapat memberikan pengaruh pertumbuhan dan peningkatan kadar gula pada tanaman melon.. Hipotesis dalam penelitian ini ialah semakin besar persentase pemberian kompos kulit buah kopi dalam media tanam akan memberikan pengaruh pertumbuhan dan peningkatan kadar gula pada buah melon. Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dengan ketinggian tempat ± 500 mdpl dan suhu rata-rata 26°C - 37°C. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni 2011. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin pencacah (mesin grinding), skop, karung, cangkul, plastik, ember, timbangan, sprayer, cangkul, gembor, polybag, hand refraktometer, pnetrometer, penggaris, kuteks, selotip, dan mikroskop. Pada penelitian ini bahan dasar yang digunakan adalah kompos kulit buah kopi dan benih melon. Bahan starter untuk mempercepat pembusukan meliputi gula, tetes tebu, dan Biolink-5. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Terdapat 5 taraf pemberian kompos kulit buah kopi: P0 : Tanah 100 %, P1 : Tanah 80 % + limbah kulit buah kopi 20 %, P2 : Tanah 60 % + limbah kulit buah kopi 40 %, P3 : Tanah 40 % + limbah kulit buah kopi 60 %, P4 : Tanah 20 % + limbah kulit buah kopi 80 %. Pengamatan non destruktif dilakukan 10 hari sekali meliputi panjang tanaman, jumlah daun per tanaman, jumlah stomata yang membuka, dan rata-rata panjang internode. Pengamatan panen meliputi bobot segar buah per tanaman, kadar gula buah, tebal buah dan kekerasan buah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 %. Jika terdapat beda nyata antar perlakuan atau terdapat interaksi antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Hasil penelitian ini yaitu perlakuan komposisi media tanam tanah dan kompos kulit kopi memberikan pengaruh nyata terhadap parameter panen yaitu bobot buah. Komposisi media 40% tanah + 60% kompos kulit kopi memberikan hasil rata-rata tertinggi dibandingkan komposisi lain pada bobot buah, yaitu sebesar 305,15 gram. Perlakuan komposisi media tanam tanah dan kompos kulit kopi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah stomata yang membuka, rata-rata panjang internode, tebal buah, kekerasan buah dan kadar gula dalam buah. Pemberian kompos kulit kopi dalam media tanam tanaman melon cenderung menaikkan kadar gula dalam buah melon pada setiap kenaikan komposisi kompos kulit kopi yang diberikan sampai 60%.