Peranan Wanita Tani Dalam Usahatani Krisan (Studi Di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu)
Main Author: | Sari, Umita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129050/1/SKRIPSI_JADI.pdf http://repository.ub.ac.id/129050/ |
Daftar Isi:
- Upaya peningkatan kesejahteraan bagi petani di perdesaan tidak bisa dipisahkan dari rumah tangganya. Kondisi perekonomian keluarga yang lemah dan serba kekurangan memaksa wanita ikut bekerja membantu suaminya dalam rangka mendapatkan penghasilan tambahan. Untuk pengelolaan usahatani krisan ini tidak hanya laki-laki saja yang terlibat di dalamnya, tetapi semua anggota keluarga juga ikut berperan, baik istri maupun anak-anaknya. Kaum wanita memiliki peran ganda yang jauh lebih banyak dibandingkan laki-laki. Masalah mempersatukan keluarga dengan pekerjaan jauh lebih rumit dibandingkan dengan laki-laki, karena wanita secara tradisional selalu diasumsikan untuk selalu dekat dengan anak-anak sepanjang hari, sekaligus mengerjakan pekerjaan rumah. Akibatnya, wanita yang bekerja mempunyai tuntutan peran simultan dari pekerjaan dan kelurga. Sementara laki-laki hanya mempunyai tuntutan mencari nafkah. Oleh karena itu, peneliti ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana peran wanita tani pada usahatani krisan terkait dalam peningkatan kesejahteraan rumah tangganya. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2012. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis gender meliputi kerangka Harvard dan analisis SWOT, serta analisis pendapatan usahatani. Dari data hasil tersebut, maka dapat diketahui seberapa besar kontribusi wanita tani terhadap kesejateraan rumah tangganya. Hasil dari penelitian ini antara lain: tugas atau tanggung jawab wanita tani dalam usahatani bunga krisan dominan pada kegiatan produksi dan reproduksi. Sedangkan laki-laki berperan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Ada kecenderungan beban kerja ganda pada perempuan seperti pada kegiatan produksi (budidaya bunga krisan) dan kegiatan reproduksi dalam rumah tangganya (sektor domestik). Hal ini disebabkan karena perempuan dianggap lebih mampu dan ulet bekerja dalam merawat bunga krisan serta mampu membersihkan dan memelihara lingkungan rumah tangganya seperti mencuci piring, menyapu lantai, memasak dan mengurus anak menjadi tanggung jawab perempuan. Kontribusi pendapatan wanita tani tergolong rendah, apabila dapat dilihat dari rata-rata pendapatan usahatani bunga krisan seebesar Rp. 3.002.772 maupun rata-rata pendapatan total keluarga sebesar Rp. 13.038.001, maka dapat diperoleh hasil sumbangan pendapatan wanita tani bunga krisan adalah sebesar 0,20% dari pendapatan total keluarga. Walaupun kontribusinya tidak terlalu besar, namun kegiatan ekonomi wanita tani bunga krisan dirasakan berperan cukup penting dalam menambah pendapatan keluarga. Tingkat kesejahteraan petani bunga krisan jika diukur berdasarkan 4 indikator keadaan rumah tangga, kesehatan, pendidikan dan pendapatan menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani bunga krisan dengan kategori tinggi sebesar 50%, kategori sedang sebesar 50%, dan kategori rendah sebesar 0%. Sedangkan tingkat kesejahteraan menurut petani responden mereka sudah merasa sejahtera karena arti kesejahteraan menurut petani responden sesuatu keadaan dimana sebuah rumah tangga terpenuhi akan kebutuhan sehari-hari, sehat jasmani dan rohani, terpenuhinya kepuasaan lahiriah dan hubungan keluarga yang selalu harmonis.