Uji Ketahanan Beberapa Genotip Jagung (Zea mays L) Terhadap Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis)

Main Author: NajibMRif`ad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129045/1/Bab_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/129045/1/Bab_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/129045/1/Bab_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/129045/2/Bab_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/129045/
Daftar Isi:
  • Jagung merupakan komoditas strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia, mengingat komoditas ini mempunyai fungsi yang multiguna, baik untuk pangan maupun pakan. Penggunaan jagung untuk pangan mencapai 50 % dari total kebutuhan, sedangkan untuk bahan baku industri pakan, makanan dan minuman dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2000 – 2004) meningkat 10 – 15 % tahun-1 (Suryana, 2006). Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan produksi mulai dari perluasan lahan, perbaikan cara budidaya hingga penggunaan varietas yang berdaya hasil tinggi dan tahan OPT. Kendala dalam peningkatan produksi jagung terutama adalah serangan penyakit bulai (Downy mildew) yang disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis. Penelitian ini bertujuan menguji ketahanan beberapa genotip jagung terhadap serangan penyakit bulai. Hipotesis yang diajukan ialah, 1) Terdapat beberapa genotipe yang resisten terhadap penyakit bulai (P. maydis). 2) terdapat karakter kuantitatif yang berkorelasi dengan karakter ketahanan Percobaan dilakukan pada bulan Januari-April 2012. Percobaan lapang dilakukan di kebun percobaan Jatikerto FP-UB dan pengamatan laboratorium dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian UB dan Laboratorium Histologi FK-UB. Bahan tanam dalam penelitian ini terdiri dari 10 genotip yang terdiri lima populasi hibrida (DK-979, Bisi-12, NK-33, Pertiwi-3 dan Pioneer-21) dan lima galur inbrida (G-2, G-4, G-6, G-10, G21). Percobaan dilapang menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi karakter ketahanan (persentase serangan dengan interval setiap tujuh hari mulai 7-42 HSI), karakter morfologi (kerapatan stomata, trikoma, morfologi mesofil daun, tinggi tanaman, elektrokondukivitas dan pH cairan sel), dan karakter komponen hasil dan hasil (diameter dan panjang tongkol, umur bunga jantan dan betina, bobot 1000 biji, hasil per ha). Hasil penelitian menunjukkan hibrida DK-979, NK-33, Pertiwi-3, Bisi-12 memiliki kriteria sangat tahan, Pioneer-21 dan G-10 tahan, G-4, G-2, G21 memiliki kriteria agak tahan dan G-6 sangat rentan. Penyakit bulai menyebabkan kloroplas daun rusak akibat perkembangan hifa. Akibat dari kerusakan ini proses fotosintesis terhambat sehingga laju pertumbuhan tanaman terganggu yang pada akhirnya akan menurunkan hasil. Tidak terdapat korelasi antara kerapatan stomata, trikoma, pH sel dan elektrokonduktivitas sel dengan tingkat ketahanan.