Sistem Keamanan Kebakaran pada Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang

Main Author: Rohmah, Fisqiatur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12900/
Daftar Isi:
  • Pembangunan gedung tinggi semakin pesat beriringan dengan struktur dan fungsi bangunan yang semakin kompleks, sehingga semakin lengkap sarana proteksi kebakaran yang dibutuhkan guna keselamatan pengguna bangunan. Beberapa gedung tinggi di Universitas Brawijaya belum menerapkan sistem proteksi kebakaran yang sesuai, seperti pada gedung Kantor Dekanat Fakultas Teknologi Pertanian. Gedung ini terdiri dari 9 lantai dan memiliki luas total 8886,33 m2. Gedung ini memiliki fungsi sebagai gedung kantor dekanat, pertemuan, perkuliahan, dan terdapat beberapa ruang laboratorium yang didalamnya terdapat peralatan yang dapat menyebabkan kebakaran. Besarnya kerugian yang ditimbulkan apabila terjadi kebakaran, sehingga dibutuhkan evaluasi sistem proteksi kebakaran pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keandalan bangunan serta mengetahui solusi arsitektural yang dapat meningkatkan keandalan bangunan. Penelitian ini mengacu pada beberapa peraturan seperti standar pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-1-2005-C, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, dan beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menjabarkan kondisi eksisting bangunan serta kesesuaiannya dengan peraturan dan memberikan penilaian. Tata cara penialaian mengacu pada standar pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-1-2005-C sedangkan pembobotan kriteria menggunakan AHP (Analitycal Hierarchy Procces) dengan bantuan aplikasi Expert Choise. Hasil yang diperoleh bahwa tingkat keandalan bangunan termasuk dalam kategori “Kurang” dengan perolehan nilai 55,44 sehingga terdapat beberapa solusi yang diusulkan. Solusi arsitektural seperti hidran halaman, tangga darurat dan jalur sirkulasi pada lantai 2, desain tangga darurat, akses khusus pemadam berupa lif kebakaran, titik kumpul, penambahan sprinkler dan detektor, pengadaan siamese connection, penambahan APAR, pengendali asap, detektor asap, pembuangan asap, cahaya darurat, desain pintu darurat, penambahan fire shutter pada jendela dan perlindungan bukaan. Selain itu dilakukan pemeliharaan, pemeriksaan, pengujian secara berkala pada peralatan proteksi yang telah tersedia. Apabila rekomendasi tersebut diterapkan maka nilai keandalan bangunan akan meningkat menjadi 86,79 dalam kondisi “Baik”.