Pendugaan Nilai Erodibilitas Pada Lahan Kering Di Desa Munjungan, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek

Main Author: Natalia, Kykis
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128993/1/skripsi_fix.pdf
http://repository.ub.ac.id/128993/
Daftar Isi:
  • Peningkatan pertumbuhan penduduk mendorong terjadinya alih guna lahan. Alih guna lahan dari hutan alami menjadi lahan produksi terjadi di desa Munjungan Alih guna lahan ini menyebabkan terjadinya perubahan sifat-sifat tanah yang akan menyebabkan erosi tanah. Berkurangnya penutupan tanah akibat alih guna lahan hutan alami menyebabakan perubahan distribusi partikel tanah, penurunan kandungan bahan organik tanah, perubahan struktur tanah, penurunan porositas,permeabilitas tanah dan infiltrasi serta peningkatan berat isi, limpasan permukaan tanah dan erosi tanah. Kerusakan sifat-sifat tanah menurunkan ketahanan tanah terhadap daya rusak dari luar dan kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga erosi tanah meningkat. Mudah tidaknya suatu tanah untuk mengalami erosi disebut erodibilitas tanah (diberi simbol K). Tujuan penelitian adalah :1) Menentukan nilai erodibilitas pada berbagai penggunaan lahan, 2) Membandingkan dua metode pengukuran erodibilitas tanah. Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1) Perbedaan penggunaan lahan mempengaruhi perbedaan sifat fisik tanah, 2) Perbedaan dua metode pengukuran erodibilitas tanah mempengaruhi perbedaan nilai erodibilitas. Penelitian dilaksanakan di 4 (empat) penggunaan lahan (hutan, hutan produksi, tanaman semusim dan agroforestri) di desa Munjungan. Pengambilan sampel tanah di lapangan untuk analisa tekstur tanah, berat isi, berat jenis, porositas, permeabilitas, bahan organik, kemudian digunakan untuk mengukur erodibilitas tanah. Analisa tanah dilakukan di laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Jurusan Tanah. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Duncan pada taraf 5% untuk menguji perbedaan antar perlakuan. Kemudian uji korelasi untuk mengetahui keeratan antar parameter dan perlakuan dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai erodibilitas dengan menggunakan metode rainfall simulator maupun nomograph terendah terdapat pada hutan yaitu sebesar (0,24 dan 0,19) dan meningkat pada tanaman semusim sebesar (0,31 dan 0,28), hutan produksi sebesar (0,33 dan 0,30) dan pada agroforestri sebesar (0,34 dan 0,32).