Evaluasi Tata Cahaya pada Ruang Koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta
Main Author: | Amalia, Zahrina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12899/ |
Daftar Isi:
- Beberapa tahun belakangan ini negara-negara di dunia sedang gencar-gencarnya mendirikan atau menjadikan bangunan hemat energi, salah satunya Indonesia. Salah satu cara penghematan energi dapat dilakukan dengan cara penggunaan pencahayaan yang baik. Indonesia terletak pada koordinat 95° BT – 141° BT dan 6° LU – 11° LS, sehingga dilalui oleh garis khatulistiwa dan mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahunnya. Hal itu sangat memungkinkan untuk melakukan penghematan energi pada bangunan. Bangunan di Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan cahaya matahari secara maksimal, sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik khususnya pada pencahayaan. Sistem pencahayaan dalam bangunan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Salah satu bangunan yang sangat membutuhkan pencahayaan, yaitu perpustakaan. Hal ini karena aktivitas utamanya adalah membaca, menulis, dan mencari buku. Standar kenyamanan visual pada perpustakaan menurut SNI 03-6197-2000 tentang konservasi energi pada sistem pencahayaan, yaitu 300 lux. Perpustakaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berada di Jalan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat. Hal ini dikarenakan perpustakaan ini masih kurang dalam integrasi tata cahayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pencahayaan alami dan buatan terkait kenyamanan visual dan menghasilkan rekomendasi desain integrasi tata cahaya alami dan tata cahaya buatan pada ruang perpustakaan ini. Variabel penelitian yang digunakan yaitu intensitas pencahayaan dan rasio tingkat terang untuk variable terikat, sedangkan variable bebas yaitu, tata perabot, bukaan, shading, vegetasi, dan tata lampu. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, yang dimana simulasi pencahayaan menggunakan software Dialux 4.13. Berdasarkan hasil analisis dan rekomendasi didapatkan strategi desain pencahyaan alami dan pencahayaan buatan yang mampu meningkatkan intensitas pencahayaan dalam ruang, yaitu dengan melakukan perubahan pada variabel bebas dan meningkatkan kualitas pencahayaan alami, pencahayaan buatan, dan integrasi antara pencahayaan alami dan buatan.