Pergerakan Lintas Batas Negara Masyarakat Kawasan Perbatasan antar Negara Indonesia – Papua New Guinea (Studi Kasus: Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang)

Main Author: Adam, Utari Salsabila
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12893/
Daftar Isi:
  • Kawasan perbatasan Indonesia dan Papua New Guinea (PNG) di Provinsi Papua yang sebagian besar terbagi berdasarkan garis astronomi tanpa mempertimbangkan batas budaya menyebabkan intensnya interaksi dan pergerakan lintas batas yang terjadi di kawasan perbatasan tersebut. Pergerakan lintas batas yang dilakukan khususnya di kawasan perbatasan Kabupaten Pegunungan Bintang dikategorikan sebagai pergerakan illegal, hal ini dikarenakan belum adanya fasilitas di kawasan perbatasan yang mengakomodir pergerakan lintas batas di kawasan perbatasan ini. Tujuan penelitian adalah Mengidentifikasi pergerakan masyarakat dan faktor yang mempengaruhi pergerakan penduduk terjadi antara kawasan perbatasan negara. Metode yang digunakan yaitu statistik deskriptif. Mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor terhadap keputusan penduduk untuk melakukan pergerakan lintas batas di kawasan perbatasan antar negara Indonesia–PNG.Maksud atau tujuan pergerakan lintas batas yang dilakukan juga beragam. Maksud atau tujuan tersebut antara lain, maksud/tujuan ekonomi, maksud/tujuan budaya, maksud/tujuan sosial, dan maksud/tujuan politik. Jenis pergerakan yang sering dilakukan adalah pergerakan sirkuler atau pergerakan dimana lama tinggalnya adalah kurang dari 6 bulan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk melakukan pergerakan lintas batas, yaitu faktor karakteristik individu, faktor sosial ekonomi, dan faktor budaya. Pergerakan lintas batas di kawasan perbatasan Kabupaten Pegunungan Bintang didominasi pergerakan dengan maksud/tujuan ekonomi sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk melakukan pergerakan lintas batas adalah faktor individu.