Kajian Debit Banjir Menggunakan Metode Rasional Sebagai Dasar Penyusunan Skenario Tata Guna Lahan Di Das Kali Konto Kabupaten Malang
Main Author: | AhsanAfifMuzaki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128927/1/Skripsi_Afif_Muzaki_Ahsan_%280610430001%29.pdf http://repository.ub.ac.id/128927/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan kebutuhan sandang pangan papan menjadi salah satu pemicu terjadinya alih guna lahan.Dampak alih guna lahan dalam suatu DAS adalah perubahan fungsi hidrologi DAS. Perubahan ini akan berdampak pada terjadinya peningkatan risiko banjir. Oleh sebab itu, untuk mengurangi risiko terjadinya banjir maka perlu adanya mitigasi bencana. Salah satu bentuknya adalah mengidentifikasi daerah sumber banjir dari aspek debit limpasan permukaan. Hasil identifikasi ini dapat digunakan sebagai dasar penataankawasan (tata guna lahan) dalam suatu DAS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wilayah yang berperan besar menjadi sumber banjir dan menentukan tata guna lahan yang optimal berdasarkan debit puncak limpasan permukaan di DAS Kali Konto. Pertanyaan penelitian yang di ajukan adalah 1) apakah wilayah dengan pengguanaan lahan non hutan menjadi sumber banjir di DAS Kali Konto dan 2) bagaimanakan tata guna lahan yang optimal dati aspek hidrologi sebagai upaya pengurangan risiko banjir. Pelaksanaan penelitian berlokasi di DAS Kali Konto Kabupaten Malang pada bulan Januari – Mei 2011. Indikator utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah debit puncak limpasan permukaan (Q) menggunakan metode Rasional. Faktor yang berperan dalam metode ini adalah koefisien aliran permukaan (C), intensitas hujan (I) dan luas DAS (A) yang membentuk hubungan Q = 0,2778CIA. Penghitungan nilai Q dilakukan pada berbagai skenario penggunaan lahan, yaitu Skenario 1 (penggunaan lahan saat ini), Skenario 2 (penggunaan lahan sesuai kelas kemampuan lahan) dan Skenario 3 (penggunaan lahan sesuai rencana tata ruang wilayah). Hasil debit puncak limpasan permukaan pada berbagai skenario yaitu Skenario1 : 38,287 m3/detik, Skenario 2 : 37,62 m3/detik dan Skenario 3 : 39,184 m3/detik. Nilai terendah terjadi pada Skenario 2, dari hasil Uji T-Berpasangan antara Skenario 1 dengan Skenario 2 menyatakan berbeda nyata.Dengan hasil tersebut maka Skenario 2 dapat digunakan untuk usaha perbaikan penggunaan lahan dalam upaya mitigasi bahaya banjir.Wilayah yang menjadi sumber banjir (nilai Q tinggi) adalah wilayah yang didominasi oleh penggunaan lahan tegalan dan pemukiman.