Pengaruh Pertumbuhan Umur Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) terhadap Perubahan Porositas Tanah di PT. Astra Agro Lestari, Kalimantan Tengah
Main Author: | Valentino, JollyK |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128916/1/SKRIPSI_-_Jolly_K_Valentino_-_0610430032.pdf http://repository.ub.ac.id/128916/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan dengan mengkonversi hutan alam akan berdampak pada kerusakan sifat-sifat tanah, salah satunya adalah menurunnya kestabilan agregat tanah. Kestabilan agregat tanah berkaitan dengan kandungan bahan organik tanah, aktivitas perakaran, dan organisme tanah. Penurunan ketiga agen pengikat tanah tersebut, selain menyebabkan agregat tanah relatif mudah pecah sehingga menjadi agregat atau partikel yang lebih kecil, Agregat atau partikel-partikel yang halus akan terbawa aliran air ke dalam tanah sehingga menyumbat pori-pori tanah. Akibat proses penyumbatan pori-pori tanah ini, porositas tanah, distribusi pori tanah, dan kemampuan untuk menyimpan dan mengalirkan air ke lapisan yang lebih dalam akan mengalami penurunan dan limpasan permukaan tanah akan meningkat (Suprayogo et al.,2004). Tujuan penelitian: (1) Mempelajari perubahan kepadatan tanah dan pengaruhnya terhadap porositas pada kebun kelapa sawit berbagai umur. (2) Mempelajari pengaruh pengelolaan kebun (zona) terhadap perubahan berat isi dan porositas tanah. Serangkaian percobaan akan dilakukan mulai pada kebun kelapa sawit berturut-turut pada tingkatan umur: 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun dengan masing-masing 4 ulangan. Pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan pada 3 perlakuan zona yang berbeda dalam plot yang dibuat, lokasi yang dipilih meliputi gawangan mati (GM), piringan (Pi), dan pasar pikul (PP). Penelitian dilakukan di kebun kelapa sawit milik PT Astra Agro Lestari Tbk, Area Borneo I di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mulai bulan Mei tahun 2010 sampai Agustus 2010 dan kemudian dilanjutkan di Malang sampai Desember 2010. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Analisis Kimia Research Center PT Astra Agro Lestari (AAL) dan Laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa porositas tanah berbeda sangat nyata (p<0,01) pada berbagai umur tanaman. Rata-rata porositas total tanah lapisan 0-30 cm pada kebun sawit mengalami penurunan mulai dari sawit umur 1 tahun dan 5 tahun, yaitu dari nilai 46,19 % menjadi 40,91%. Namun pada umur 10 tahun terjadi peningkatan porositas menjadi 49.77% dan pada umur 15 tahun menjadi 53,17%. Porositas total tanah pada lapisan 0-30 cm yang tertinggi ada pada zona gawangan mati sebesar 49,14%, kemudian diikuti zona piringan sebesar 47,53%, dan yang terendah pada zona pasar pikul sebesar 45,86%.