Daftar Isi:
  • Azolla (Azolla pinata) ialah tumbuhan paku air yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hayati, memperbaiki agregat tanah dan penambat N dari udara bebas yang bersimbiosis mutualisme dengan gangang hijau biru (Annabaena azollae). Penggunaan bahan organik sangat penting dalam usaha pengendalian kondisi tanah baik secara kimia, fisik, dan biologi. Pemecahan masalah kesuburan tanah dengan cara kimia dan fisik mekanik dapat menimbulkan masalah tambahan sehingga penggunaan bahan organik dalam pemecahan masalah kesuburan tanah merupakan salah satu cara yang ramah lingkungan murah dan mudah didapat. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari kombinasi kompos azolla dan pupuk urea pada pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah penggunaan kompos azolla dapat menurunkan kebutuhan urea. Pemberian kompos azolla 10 ton ha-1 dengan pupuk urea 100 kg ha-1 dapat memberikan hasil lebih baik dari pada perlakuan pemberian kompos azolla 5 ton ha-1 dan perlakuan tanpa kompos azolla dengan pupuk urea 100 kg ha-1. Penelitian telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakutas Pertanian Desa Jatikerto Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat 303 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 hingga April 2011. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis varietas bisi sweet, kompos azolla, pupuk urea, SP-36 41,5 kg ha-1, KCl 250 kg ha-1 dan furadan. Alat yang digunakan ialah tugal, kamera, cangkul, penggaris, timbangan analitik, oven, dan refraktometer. Metode yang digunakan ialah metode RAK Faktorial. Terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Perlakuan – perlakuan tersebut terdiri dari : Tanpa azolla (A0), azolla 5 ton ha-1 (A1), azolla 10 ton ha-1 (A2). Urea 100 kg ha-1 (N1), Urea 200 kg ha-1 (N2), Urea 300 kg ha-1 (N3). Pengamatan pertumbuhan dilakukan secara destruktif dan non destruktif. Pengamatan dekstruktif dilakukan 4 kali dan non destruktif dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60 dan panen (75 hst) dengan mengamati dua individu tanaman tiap petak penelitian variabel pengamatan destruktif meliputi: luas daun dan bobot kering total tanaman; variabel pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan pengamatan komponen hasil panen, meliputi bobot segar tongkol tanpa klobot, diameter tongkol tanpa klobot/tanaman, panjang tongkol tanpa klobot, analisa kadar gula reduksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. i Hasil penelitian menunjukkan tidak diperlukan kompos azolla karena tidak bisa menekan penggunaan pupuk urea terlihat pada hasil bobot tongkol segar rata-rata dengan perlakuan tanpa azolla 10,26 ton ha-1, azolla 5 ton ha-1 9,32 ton ha-1, azolla 10 ton ha-1 10,15 ton ha-1, urea 100 kg ha-1 9,75 ton ha-1, urea 200 kg ha-1 9,86 ton ha-1 dan urea 300 kg ha-1 10,12 ton ha-1. Perlakuan pemberian kompos azola 10 ton ha-1, 5 ton ha-1 dan tanpa kompos yang dikombinasikan dengan pupuk urea dosis 100 kg ha-1, 200 kg ha-1 dan 300 kg ha-1 memberikan hasil yang tidak berbeda nyata. Saran diperlukan untuk dosis kompos azolla dapat disesuaikan dengan kondisi kandungan tanah agar dapat menghasilkan hasil yang optimal.