Studi Polinasi, Fertilisasi dan Fruit Set pada Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill)

Main Author: YenisKarolina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128850/1/051100490.pdf
http://repository.ub.ac.id/128850/
Daftar Isi:
  • Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia barat dengan iklim subtropis. Di Indonesia tanaman apel mulai ditanam sejak tahun 1934 dan dapat berbuah dengan baik. Di kabupaten Malang (Batu dan Poncokusuma) dan Pasuruan (Nongkojajar) merupakan sentra produksi di Indonesia. Pada tahun 1950 di daerah sentra tersebut telah ditemukan teknik budidaya dan pembuahan apel. Daerah produksi tanaman apel selain di Malang dan Pasuruan, diantaranya Kayumas (Situbondo-Jawa Timur), Tawangmangu (Jawa tengah) dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data Dinas Pertanian kota Batu, Malang, jumlah produksi apel pada tahun 2004 sebesar 919.01 ton mengalami peningkatan sampai tahun 2007 menjadi 1.425.12 ton. Namun pada tahun 2008 produksi apel mengalami penurunan sebesar 868.10 ton. Produksi apel pada kondisi normal setiap 0.5 hektar kebun apel dalam sekali musim panen atau enam bulan mampu menghasilkan 10 hingga 15 ton apel. Salah satu yang menyebabkan penurunan produksi ialah hujan yang terjadi diluar musim berlangsung secara terus menerus, sehingga banyak bunga yang gugur karena tidak terjadi penyerbukan dan gagalnya pembuahan. Sehingga dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui tingkat kegagalan pembentukan buah terjadi pada tahap polinasi/penyerbukan ataupun fertilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembungaan dan fruitset pada tanaman apel. Hipotesis yang diajukan ialah Varietas Romebeauty memiliki tingkat keberhasilan polinasi dan fertilisasi serta terbentuknya buah (fruitset) terbaik dari varietas Ana dan varietas Manalagi. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani di Desa Bulukerto, Punten, Batu, Malang. Pada bulan Maret-April 2010. Alat yang digunakan meliputi mikroskop binokuler, cutter dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah bunga apel varietas Manalagi, Anna, dan Romebeauty. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survey terhadap pembungaan dan fruitset. Pengambilan sampel didasarkan pada kuadran Timur dan Barat. Dalam 1 pohon bunga yang diamati adalah 15 sampel pada masing-masing kuadran. 9 sampel diamati secara non destruktif dan 6 sampel diamati secara destruktif. Parameter yang diamati meliputi bunga mekar, polinasi/penyerbukan, fertilisasi/pembuahan dan fruitset. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji- t. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase bunga yang mekar antar varietas terdapat perbedaan yang nyata, varietas Rome beauty memiliki rata-rata jumlaj bunga yang mekar tertinggi sebesar 0.86 dan varietas Manalagi memiliki rata-rata jumlah bunga mekar terendah yaitu 0.67. pengamatan terhadap bunga yang rontok terdapat perbedaan yang nyata antar varietas dimana varietas Manalagi memiliki rata-rata jumlah bunga yang rontok paling tinggi dan varietas Rome beauty memiliki rata-rata jumlah paling rendah yaitu sebesar 0.98 dan 0.89. Pengamatan fruitset antar varietas menunjukkan adanya perbedaan yang nyata, pada varietas Ana, Manalagi dan Romebeauty secara berturut-turut ialah sebesar 4.95%, 2.67% dan 12.69%. Pengamatan terhadap polinasi dan fertilisasi antar varietas tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.