Kombinasi Jamur Entomopatogen Verticillium lecanii dengan Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Telur Hama Kepik Coklat pada Kedelai Riptortus linearis (Hemiptera: Alydidae)
Main Author: | RizkiNovianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128836/1/051100901.pdf http://repository.ub.ac.id/128836/ |
Daftar Isi:
- Kepik coklat Riptortus linearis (Hemiptera : Alydidae) merupakan salah satu hama pengisap polong kedelai yang sangat penting di Indonesia. Kehilangan hasil akibat kepik coklat hingga mencapai 80% jika tidak dilakukan pengendalian. Usaha pengendalian yang dilakukan ditingkat petani lebih dari 90% masih mengandalkan keampuhan pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia yang kurang bijaksana mengakibatkan berbagai problem antara lain, resistensi, resurjensi, matinya serangga berguna atau musuh alami (predator dan parasitoid), dan pencemaran lingkungan. Untuk menekan penggunaan pestisida kimia maka perlu dicari alternatif lain dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati, yaitu meningkatkan peran agens hayati dan pestisida nabati.Kombinasi aplikasi antara agens hayati dengan pestisida nabati mengakibatkan mortalitas serangga inang menjadi lebih banyak, dengan kata lain bahwa kedua agens tersebut bersifat sinergis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kombinasi antara jamur entomopatogen Verticillium lecanii dengan tiga jenis insektisida nabati. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Entomologi dan percobaan semi lapang (KP.) Balitkabi mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2010. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 10 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Kedelai varietas Wilis ditanam di kebun percobaan (semi lapang) dengan jarak tanam 40x15 cm, setiap lubang diisi 2 tanaman. Tanaman kedelai yang telah berumur 35 hari setelah tanam (hst) diinfestasi telur kepik coklat dengan cara ditempelkan pada permukaan daun bagian atas sebanyak 33 butir/tanaman. Telur yang telah diinfestasi diaplikasi dengan suspensi konidia V. lecanii 107/ml yang sudah dicampur dengan masing-masing insektisida nabati sebagai perlakuan. Tanaman yang telah diaplikasi kemudian disungkup dengan kain kasa yang tembus dengan sinar matahari. Variabel yang diamati adalah jumlah telur yang tidak menetas, waktu telur menetas setelah aplikasi, jumlah polong hampa, jumlah polong isi, jumlah tusukan stilet kepik coklat pada 20 biji, dan berat kering biji tiap tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi aplikasi jamur entomopatogen V. lecanii dengan insektisida nabati mampu meningkatkan efikasi pengendalian telur kepik coklat. Keefektifan kombinasi jamur V. lecanii dengan insektisida nabati dapat dilihat dari jumlah telur yang menetas dibawah 50%. Perlakuan insektisida nabati serbuk biji srikaya (SBS) dan serbuk biji jarak (SBJ) yang dikombinasikan dengan jamur V. lecanii lebih efektif dibandingkan dengan perlakuan kombinasi insektisida serbuk daun Aglaia odorata (SDA) dengan jamur V. lecanii. Konsentrasi 50 g/l merupakan konsentrasi yang optimal untuk dikombinasikan dengan jamur V. lecanii apabila dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi 25 g/l dan 75 g/l.