Analisis Kelayakan Usaha Sayuran Organik Kasus di Perusahaan Kurnia Kitri Ayu Farm, Kecamatan Sukun, Kota Malang
Main Author: | VeraSylviaSaragiSitio |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128831/1/051100896.pdf http://repository.ub.ac.id/128831/ |
Daftar Isi:
- Gaya hidup sehat telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi yang tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan atas produk-produk pertanian organik meningkat selama bebapa tahun terakhir. Produk pertanian organik yang mengalami perningkatan permintaan adalah sayuran, buah, beras, teh, kopi dan rempahrempah. Dilihat dari segi konsumsi, produk sayuran terus meningkat khususnya produk sayuran organik seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Selain itu juga adanya peningkatan pendapatan dan kualitas pendidikan sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan bebas dari pengaruh bahan kimia serta kepedulian terhadap lingkungan. Sebagian masyarakat sudah mulai menghindari konsumsi produk pertanian yang menggunakan bahan kimia dan memilih yang bebas pestisida. Hal ini seriring dengan meningkatkan gaya hidup sehat dengan slogan “back to nature” khususnya pada masyarakat menengah ke atas. Adanya peningkatan permintaan dan keuntungan yang menjanjikan dari produk pertanian organik, maka di Kecamatan Sukun, Kota Malang didirikan usaha sayuran organik Kurnia Kitri Ayu Farm. Produk yang dihasilkan oleh Kurnia Kitri Ayu Farm adalah sayuran organik yang berjumlah 29 jenis sayuran dan sudah memiliki sertifikat organik dari INOFICE (Indonesian Organic Farming Certification). Tujuan dari didirikannya perusahaan ini adalah untuk menghasilkan makanan yang cukup aman, bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan sekaligus daya saing agribisnis. Permasalahan pokok pengembangan agribisnis sayuran organik adalah belum terwujudnya kesinambungan pasokan, kuantitas yang sesuai dengan dinamika permintaan pasar, ragam dan kualitas dari sayuran organik tersebut. Disamping itu, belum adanya insentif harga yang memadai untuk produsen serta biaya investasi awal yang relatif besar dan belum adanya kepastian pasar dimana untuk memasuki pasar produk organik harus memenuhi prosedur yang telah ditetapkan akibatnya para pelaku bisnis sayuran organik enggan untuk melaksanakannya. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan analisis kelayakannya baik dari segi aspek finansial maupun non-finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan pengusahaan sayuran organik di Kurnia Kitri Ayu Farm dilihat dari aspek non-finansial dan finansial serta menganalisis tingkat kepekaan pengusahaan sayuran organik terhadap perubahan penurunan volume penjualan dan kenaikan biaya operasional. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) sebagai bahan pertimbangan bagi Kurnia Kitri Ayu Farm dalam melakukan pengembangan agribisnisnya; (2) Dapat menambah dan memperluas pengetahuan dan wawasan dengan menerapkan teori yang didapat diperkuliahan; (3) Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak terkait yang membutuhkannya. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Kurnia Kitri Ayu Farm yang terletak di Jl. Rajawali No 10, Sukun-Malang. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif (aspek teknis, aspek sosial dan lingkungan, aspek manajemen, aspek pasar, dan aspek hukum) dan kuantitatif (NPV, IRR, Net B/C ratio, Profitability Index, Payback Period). Hasil analisis terhadap aspek-aspek non-finansial menunjukan bahwa pengusahaan sayuran organik Kurnia Kitri Ayu Farm layak untuk dikembangkan. Aspek teknis, perusahaan melakukan budidayanya berdasarkan dokumen sistem mutu pertanian organik serta mampu memasarkannya secara kontinuitas dalam memenuhi permintaan pasar. Aspek sosial dan lingkungan, perusahaan Kurnia Kitri Ayu Farm membantu pemerintah dalam melestarikan alam. Aspek manajemen, perusahaan telah memiliki struktur organisasi sehingga ada pelaksaan tugas dan tanggung jawab yang jelas di masing-masing bagian. Sedangkan dari aspek pasar dilihat adanya peluang pasar masih terbuka karena permintaan yang tinggi dan penawaran yang masih rendah serta harga jual yang tinggi menjanjikan usaha sayuran organik mendatangkan keuntungan. Aspek hukum, perusahaan masih dalam penyempurnaan badan hukum. Hasil analisis kelayakan finansial yang dilihat dari NPV Rp 275.640.743, IRR 54,93 %, Net B/C Ratio 1,59 , profitability index 1,99 , dan payback periodnya 2 tahun 9 bulan pada tingkat discount factor (DF) sebesar 13,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa usaha sayuran organik Kurnia Kitri Ayu Farm layak untuk di kembangkan. Dikarenakan manfaat yang diterima oleh Kurnia Kitri Ayu Farm lebih bedar daripada biaya yang harus dikeluarkan. Hasil analisis sensitivitasnya menunjukan bahwa pengusahaan sayuran organik Kurnia Kitri Ayu Farm peka terhadap perubahan penurunan volume produksi sebesar 19% dan 27 %. Pada penuruan volume penjualan nilai NPV nya sebesar Rp 102.191.22 dan Rp 29.159.845 yang artinya pengusahaan sayuran organik tetap memberikan manfaat positif walupun terjadi penurunan volume penjualan dan kenaikan biaya operasional sebesar 17 % dan 21 %. Pada kenaikan biaya operasional nilai NPV menjadi turun sebesar Rp 184.056.013 dan Rp 162.506.665, akan tetapi walaupun terjadi kenaikan biaya operasional pengusahaan sayuran organik tetap menguntungkan. Jika terjadi perubahan lagi terhadap penurunan volume penjualan dan kenaikan harga, maka usaha sayuran organik ini tidak layak dikembangkan.