Patogenisitas Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin terhadap Bemisia tabaci Genn sebagai Vektor Virus Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada Tanaman Kacang Tunggak
Main Author: | Oktaviana, Vita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128771/1/051105030.pdf http://repository.ub.ac.id/128771/ |
Daftar Isi:
- Kacang tunggak ( Vigna unguiculata ) termasuk dalam keluarga Leguminosae. Upaya peningkatan produksi kacang tunggak sering mengalami hambatan. Salah satu kendala adalah serangan Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV). Infeksi CMMV di lapangan dari tanaman sakit ke tanaman lainnya terjadi dengan bantuan serangga vektor Bemisia tabaci. Jamur entomopatogen Beauveria bassiana sebagai agens hayati berpotensi tinggi, ramah lingkungan, dan dapat diperbanyak secara massal. Selama ini masih sedikit penelitian tentang kerapatan konidia B. bassiana yang efektif untuk mengendaliakan Bemisia tabaci sebagai vektor virus. Oleh karena itu dilakukan suatu penelitian untuk mengkaji kerapatan konidia B. bassiana yang efektif untuk mengendalikan B. tabaci sebagi vektor CMMV. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Mikologi Balai Penelitian Tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian (BALITKABI) Malang, kegiatan penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai Desember 2010 meliputi perbanyakan jamur B. bassiana dan perbanyakan B. tabaci serta untuk mengetahui kerapatan konidia B. bassiana yang efektif untuk mengendalikan B. tabaci sebagai vektor CMMV. Penelitian ini terdapat 4 perlakuan yaitu kerapatan konidia B. bassiana 10 5 /ml, 10 6 /ml, 10 7 /ml, 10 8 /ml dan 0. Pengamatan dilakukan terhadap masa inkubasi CMMV, mortalitas B. tabaci dan intensitas serangan CMMV. Hasil penelitian menunjukan bahwa jamur B. bassiana mampu mengendalikan B. tabaci sebagai vektor CMMV didalam rumah kaca pada tanaman kacang tunggak. Kerapatan konidia B. bassiana yang efektif untuk pengendalian B. tabaci yakni pada kerapatan konidia 10 8 /ml dengan mortalitas 100%. Masa inkubasi CMMV terlihat pada perlakuan 0 dan pada kerapatan 10 5 /ml pada hari ke 4 setelah aplikasi dan terdapat hubungan antara kerapatan konidia B. bassiana dengan intensitas serangan CMMV, yakni semakin tinggi kerapatan konidia yang diaplikasikan pada B. tabaci maka intensitas serangan CMMV semakin rendah.