Analisa Kinerja Biaya dan Waktu dengan Metode Earned Value pada Proyek Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
Main Author: | Miftha, M. Faridhol |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12875/ |
Daftar Isi:
- Proyek pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji ini dikerjakan oleh CV. MAMA dengan nilai kontrak sebesar Rp 777.995.000,- dengan waktu pelaksanaan yaitu selama 150 hari kerja. Dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji ini, berdasarkan laporan keuangan dan laporan progres pekerjaan mingguan proyek terhitung dari minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-19, terdapat selisish antara besarnya pengeluaran dan bobot pencapaian dengan perencanaan. Berhubungan dengan adanya selisih tersebut khususnya dalam hal anggaran / biaya dan waktu, maka perlu dilakukan analisis terhadap kinerja biaya dan waktu pada proyek ini. Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Earned Value. Analisa tersebut dilakukan untuk mengetahui kinerja biaya dan waktu proyek, estimasi biaya proyek, estimasi waktu proyek, serta pedoman pelaksanaan proyek kedepannya. Earned Value Analysis (EVA) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja proyek. Terdapat beberapa parameter di dalam EVA untuk melakukan analisa kinerja yang akan menghasilkan kesimpulan tentang kondisi proyek saat tanggal pelaporan. Metode EVA juga dapat digunakan untuk memprediksi biaya akhir proyek secara keseluruhan, biaya untuk pekerjaan yang tersisa, total waktu untuk menyelesaikan proyek secara keseluruhan, total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek yang tersisa, serta memberikan pedoman yang harus dipenuhi sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai dengan hasil evaluasi kinerja proyek saat ini Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara umum proyek mengalami percepatan pada saat pelaksanaan dengan biaya di bawah biaya rencana (under budget). Kinerja biaya bisa dikatakan baik karena total biaya yang dikeluarkan selama berjalannya proyek tidak melebihi biaya yang dianggarkan. Over Budget hanya terjadi pada minggu-minggu awal pelaksanaan, sementara untuk minggu-minggu selanjutnya biaya yang dikeluarkan selalu mengalami under budget. Hal ini tergambar dari nilai indikator earned value yaitu cost varians (CV) dan cost performance indeks (CPI). Kinerja waktu juga bisa disimpulkan baik, karena waktu pelaksanaan proyek mengalami percepatan dari jadwal yang direncanakan semula. Hal ini terlihat dari nilai indikator schedule varians (SV) dan schedule performance indeks (SPI). Selain analisa kinerja seperti yang dijelaskan di atas, hasil yang diperoleh dari medote earned value juga berupa prediksi proyek kedepaannya. Prediksi ini terlihat dari nilai-nilai yang ditunjukan oleh indikator-indikator seperti estimate at completion (EAC), estimate to complete (ETC), to complete performance index (TCPI), estimate temporary schedule (ETS) dan estimate all schedule (EAS). Dari pengolahan data, didapatkan nilai EAC terbesar adalah Rp 787.378.621,-. Nilai ETC selalu mengalami penurunan seiring berjalannya proyek. TCPI juga menunjukan nilai yang mengalami penurunan yang menunjukan adanya indikasi kemajuan pada proyek dari segi pekerjaan. Nilai EAS terbesar adalah 22 minggu.