Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Apel (Malus sylvestris L.). (Studi Kasus di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu)
Main Author: | Sabita, Sherley |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128737/1/051104494.pdf http://repository.ub.ac.id/128737/ |
Daftar Isi:
- Dampak perubahan iklim secara ekstrim mengakibatkan peningkatan curah hujan sehingga menyebabkan seringnya banjir, tanah longsor dan mengakibatkan kondisi tanah kehilangan kesuburannya karena unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman hilang. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor pertanian. Perubahan iklim akan berdampak pada pergeseran musim, sehingga pola tanam juga akan mengalami pergeseran. Dampak perubahan iklim yang terjadi akan mempengaruhi hasil panen pertanian. Kondisi tersebut juga berpengaruh pada sektor pertanian buah apel ( Malus sylvestris L). Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman. Salah satunya adalah hama ulat daun, trips serta penyakit busuk buah dan jamur upas yang mengganggu pertumbuhan tanaman apel. Hal tersebut akan merugikan petani dan sektor pertanian karena akan semakin menyusutkan dan menurunkan hasil pertanian yang berefek pada menurunnya pendapatan petani. Sebab perekonomian petani bergantung pada keberhasilan panen, jika terjadi kegagalan maka petani akan merugi. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana pengetahuan dan sikap petani apel di Desa Tulungrejo terhadap perubahan iklim, 2) Bagaimana dampak perubahan iklim yang terjadi terhadap produksi usahatani apel di Desa Tulungrejo, 3) Bagaimana dampak perubahan iklim yang terjadi terhadap pendapatan usahatani apel di Desa Tulungrejo. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mendiskripsikan sikap dan pengetahuan petani apel terhadap dampak perubahan iklim pada masa tanam 2009 dan masa tanam 2010, 2) Untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap produksi usahatani apel pada masa tanam 2009 dan masa tanam 2010, 3) Untuk mengetahui perbedaan pendapatan usahatani apel dengan adanya dampak perubahan iklim pada masa tanam 2009 dan masa tanam 2010. Kegunaan dari penelitian ini adalah 1) Sebagai bahan informasi untuk pengembangan usahatani apel, 2) Sebagai sumbangan pemikiran dalam pembuatan kebijakan dalam mengembangkan usahatani apel, 3) Sebagai wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang usahatani apel. Adapun hipotesis yang diajukan adalah 1) Adanya perubahan iklim menyebabkan perbedaan produksi usahatani apel pada masa tanam 2008/2009 dengan masa tanam 2009/2010, 2) Diduga adanya perubahan iklim menyebabkan perbedaan pendapatan petani apel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis usahatani yang meliputi biaya produksi usahatani, penerimaan usahatani dan keuntungan usahatani. Sedangkan untuk menganalisis perbedaan antara produksi usahatani apel tahun 2009 dan tahun 2010 serta perbedaan antara pendapatan usahatani apel tahun 2009 dan tahun 2010 digunakan analisis uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Tidak semua petani mengetahui adanya perubahan iklim, yang ditunjukkan dari 42 orang responden petani apel yang mengetahui adanya perubahan iklim adalah sebanyak 34 orang (81 %). Sumber pengetahuan responden akan adanya perubahan iklim yang terbesar adalah dari televisi yaitu 20 orang (65 %). Perubahan unsur iklim yang dirasakan oleh petani apel yang terbesar yaitu curah hujan sebanyak 34 orang (81 %) dan sebesar 90 % atau 38 orang petani apel mengalami perubahan pada morfologi tanaman apelnya. Sikap petani akan adanya dampak perubahan iklim sebesar 30 orang (71,4 %) memberikan perlakuan dengan cara penyemprotan ZPT, fungisida dan insektisida dan melakukan perawatan seperti penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemangkasan. Dengan menggunakan analisis uji beda rata-rata produksi diketahui selisih perbedaan produksi pada tahun 2009 dan tahun 2010 yaitu 2.871 kg/ha. Produksi pada tahun 2009 rata-rata sebesar 9.163 kg/ha dan rata-rata produksi tahun 2010 sebesar 6.292 kg/ha. Pada uji beda rata-rata pada pendapatan terdapat selisih perbedaan pendapatan usahatani apel tahun 2009 dan tahun 2010 yaitu sebesar Rp . 23.669.701/ha. Dengan rata-rata pendapatan tahun 2009 sebesar Rp, 62.635.124/ha dan rata-rata pendapatan tahun 2010 sebesar 23.669.701/ha. Dari hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1) Perlunya kerjasama yang terintegrasi antara dinas pertanian, penyuluh pertanian, dan BMG, serta petani untuk bisa mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi di Desa Tulungrejo. 2) Sebaiknya petani melakukan perawatan lebih intensif pada usahatani apel, seperti pemberian pupuk dan pestisida sesuai dosis serta selalu memperhatikan hama dan penyakit yang menyerang agar bisa langsung dihilangkan dengan memberikan insektisida dan fungisida.