Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Dalam Usahatani Padi Organik (Studi Kasus di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang)
Daftar Isi:
- Pangan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Salah satu kebutuhan pangan pokok adalah beras. Beras merupakan komoditi penting di Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok mereka sehari-hari, selain itu keinginan masyarakat desa akan pentingnya pola hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan dengan memanfaatkan barang-barang yang bersifat organik dan bergizi tinggi menjadikan mereka sebagai orang-orang yang telah mampu memberdayakan lingkungan dengan baik seperti yang ada di Desa Sumberngepoh. Sumberngepoh adalah salah satu desa yang menerapkan pertanian padi organik di Kabupaten Malang, akan tetapi masih terdapat juga petani yang mau membudidayakan usahatani padi non organik, dimana dalam membudidayakan keduanya tidak jauh berbeda perlakuannya semestinya usahatani padi biasa, berbedanya terletak pada pemakaian bahan baku organik dan bahan baku non organik, oleh karena itu petani dihadapkan pada suatu pengambilan keputusan untuk memilih membudidayakan padi organik atau padi non organik terutama bisa meningkatkan pendapatan petani. Dalam pengambilan keputusan petani ini, dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi umur petani, luas lahan, pendidikan petani, pengalaman bertani, pengalaman usahatani padi organik, jumlah angkatan kerja rumah tangga petani, jumlah tanggungan keluarga petani, ketersediaan buruh tani di desa, ketersediaan pupuk di desa, dan harapan penerimaan. Dari faktor-faktor yang ada tersebut akan memberikan masukan pada petani dalam memilih budidaya yang tepat yaitu memilih usahatani padi organik atau usahatani padi non organik terhadap keputusan yang diambil. Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan usahatani padi organik di daerah penelitian dimasudkan sebagai pertimbangan petani untuk memilih antara usahatani padi organik atau usahatani padi non organik dalam meningkatkan pendapatan usahatani mereka. Tujuan penelitian yaitu: (1) menganalisis besar biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani padi organik dan padi non organik; (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan usahatani padi organik. Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pengambilan Sampel ini menggunakan metode acak sederhana ( simple random sampling ), dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 23 petani padi organik dan 23 petani padi non organik. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis data deskriptif dan analisis data kuantitatif yaitu analisis pendapatan usahatani dan analisis regresi logit. Berdasarkan hasil analisis pendapatan usahatani, ternyata pendapatan usahatani padi non organik lebih tinggi daripada pendapatan usahatani padi organik, hal ini berdasarkan hasil perhitungan biaya sebagai berikut yaitu biaya usahatani padi organik per hektar per musim tanam sebesar Rp. 6,721,970. dengan penerimaan sebesar Rp. 17,273,478, dan diperoleh pendapatan sebesar Rp. 10,551,508. Sedangkan Biaya Usahatani padi non organik per hektar per musim tanam sebesar Rp. 5,750,155. dengan penerimaan sebesar Rp. 10,706,087. dan diperoleh pendapatan sebesar Rp. 4,955,932. Terdapat sepuluh variabel yang diuji dalam model regresi logit yaitu umur petani (X 1 ) luas lahan (X 2 ), pendidikan petani (X 3 ), pengalaman bertani (X 4 ), pengalaman usahatani padi organik (X 5 ), jumlah angkatan kerja rumah tangga petani (X 6 ), jumlah tanggungan keluarga petani (X 7 ), ketersediaan buruh tani di desa (X 8 ), ketersediaan pupuk di desa (X 9 ), dan harapan penerimaan (X 10 ) sebagai variabel dummy pengambilan keputusan petani (Y). Dari hasil regresi logit diperoleh persamaan sebagai berikut: Dari hasil regresi logit disimpulkan bahwa dari kesepuluh variabel yang dianalisis terdapat lima variabel yang berpengaruh signifikan diantaranya variabel umur petani (X 1 ), pendidikan petani (X )