Pengaruh Media Tanam Dan Frekuensi Pengairan Terhadap Populasi Mikrobia Tanah Dan Pertumbuhan Serta Hasil Panen Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Pada Tanah Berpasir Di Asembagus, Situbondo
Main Author: | IkaWulandari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128708/1/051100504.pdf http://repository.ub.ac.id/128708/ |
Daftar Isi:
- Tanah pasir adalah tanah dengan kandungan unsur hara yang rendah, bertekstur lepas dan ringan, mempunyai kapasitas rendah dalam menahan air dan hara yang diberikan lewat pemupukan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah (sifat fisik, kimia, biologi) dan menjaga ketersediaan air tanah adalah dengan menambahkan bahan-bahan perekat tanah (soil cementing agents), seperti liat dan bahan organik. Salah satu sumber bahan organik tanah yang banyak dikembangkan adalah Crotalaria juncea (orok-orok) sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai mulsa. Selain itu, dalam pemanfaatan di bidang pertanian perlu dilakukan pemilihan jenis tanaman yang toleran terhadap kondisi tanah dengan kandungan pasir yang tinggi. Salah satu jenis tanaman yang toleran terhadap karakteristik tanah dengan kandungan pasir yang tinggi adalah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan dua faktor perlakuan, yaitu media tanam dan frekuensi pengairan. Jenis media tanam yang diuji sebanyak 3 macam, yaitu tanah berpasir (kontrol); tanah berpasir + 10% tanah liat + 1,6% bahan organik; tanah pasir + 10% tanah liat +1,6% bahan organik + mulsa. Sedangkan perlakuan frekuensi pengairan terdiri dari 10 dan 20 hari sekali. Perlakuan disusun dalam Rancangan Petak Terbagi dengan 4 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah jumlah biomasa mikrobia C dan N serta populasi mikrobia tanah (jamur, bakteri, dan actinomycetes), serta parameter tanah yaitu kandungan C-organik tanah, NH4 +, NO3 -, pH tanah, kelembaban tanah, suhu tanah. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan uji BNT pada taraf 5%. Uji korelasi dan dilanjutkan dengan uji regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam berupa pemberian 10 % tanah liat dan 1,6 % bahan organik serta mulsa meningkatkan populasi jamur tanah sebesar 70,8%, populasi bakteri sebesar 85,5%, populasi actinomycetes 75,3%, biomasa mikrobia C 83% dan biomasa mikrobia N 67,8%. Perbaikan sifat biologi tanah berpasir akibat perlakuan pemberian tanah liat dan bahan organik diikuti dengan peningkatan pertumbuhan dan hasil panen tanaman jarak pagar yang ditunjukkan dengan meningkatnya tinggi tanaman 35,42%, meningkatnya jumlah daun 67,24%, meningkatnya jumlah tunas 53,70%, meningkatnya luas kanopi 101,94%, dan meningkatnya jumlah biji panen 93% dibanding kontrol (tanah pasir). Sedangkan frekuensi pengairan tidak berpengaruh dalam perbaikan sifat biologi tanah dan pertumbuhan tanaman jarak pagar.