Keragaman Fenotip Generasi F3 Hasil Persilangan Jagung Manis (Zea mays var. Saccharata Sturt.) dengan Jagung Ketan (Zea mays var. Ceratina Kulesh.) Berdasarkan Seleksi Warna Biji
Main Author: | Karuniawati, DwiTirta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128698/1/051103806.pdf http://repository.ub.ac.id/128698/ |
Daftar Isi:
- Jagung manis ( Zea mays var. Saccharata Sturt.) merupakan komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Jagung ketan ( Zea ma ys var. Ceratina Kulesh.) belum begitu dikenal di Indonesia. Jagung ketan baru dikembangkan di Sulawesi, karena masyarakat umum belum begitu mengetahui kegunaan lain yaitu sebagai bahan baku industri perekat dan textil. Keragaman jagung manis dan jagung ketan perlu dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan mutu dan produksi dalam menunjang program pemuliaan tanaman untuk merakit varietas unggul baru. Keberhasilan suatu usaha pemuliaan tanaman akan ditentukan oleh adanya keragaman genetik yang luas memungkinkan untuk dilakukannya pemilihan (seleksi) guna mendapatkan genotip terpilih. Penelitian bertujuan Untuk mengetahui keragaman fenotip generasi F3 hasil persilangan jagung manis dengan jagung ketan berdasarkan seleksi warna biji. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat keragaman fenotip generasi F3 hasil persilangan jagung manis dengan jagung ketan berdasarkan nilai duga parameter genetik koefisien keragaman fenotip dan heritabilitas berdasarkan seleksi warna biji. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian mulai bulan Juli 2010 sampai November 2010. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, tali rafia, kantung kertas, penggaris, kertas label, timbangan, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 70 famili F3 hasil persilangan jagung manis dengan jagung ketan yang telah diseleksi berdasarkan warna biji dengan menggunakan seleksi barisan satu tongkol ( ear to row ). Pupuk yang digunakan urea, pupuk kandang (kotoran kambing), indofuran 3G dan insektisida dengan bahan aktif Lamda silahothrin 50 EC. Metode penelitian menggunakan metode grid, lahan dibagi dalam petak-petak kecil (grid) dimana setiap grid (petak) terdiri dari satu famili. Pembagian lahan dalam bentuk petak-petak kecil (grid) dimaksudkan untuk memperkecil adanya pengaruh lingkungan. Pengamatan meliputi karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Hasil analisis data diperoleh seluruh karakter yang diamati memiliki kriteria koefisien keragaman fenotip (KKF) rendah hingga agak rendah. Pada JMJP Kuning, JPJM Kuning, JMJP Putih, dan JPJM Putih menunjukan bahwa pada karakter yang diamati mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi, yaitu pada karakter umur berbunga jantan, umur berbunga betina, tinggi tanaman, umur panen, panjang tongkol, jumlah tongkol, jumlah baris per tongkol, jumlah biji per tongkol, dan bobot biji per tongkol. Sedangkan JPJM Putih pada karakter jumlah biji per tongkol, dan tinggi tanaman memiliki nilai heritabilitas yang sedang.