Uji Virulensi Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) Isolat Sumatera Selatan Terhadap Spodoptera litura Fabricius. (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Kedelai Glycine Max L Di Laborato

Main Author: Athihah, WikziRobiatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128694/1/051103803.pdf
http://repository.ub.ac.id/128694/
Daftar Isi:
  • Ulat grayak ( Spodoptera litura F.) (Lepidoptera; Noctuidae) merupakan salah satu hama yang penting di Indonesia. Salah satu usaha pengendalian adalah dengan memanfaat virus serangga Sl NPV sebagai pengendalian hayati. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat virulensi Sl NPV terhadap inang adalah perbedaan asal isolat Sl NPV, setiap isolat NPV mempunyai varian genotip yang berbeda. Varian-varian tersebut dapat diisolasi dari serangga yang terserang NPV dan dikumpulkan dari berbagai daerah dengan kondisi geografis berbeda. Potensi lima isolat di Sumatera Selatan belum diketahui masing-masing virulensinya terhadap S. litura . Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui virulensi lima isolat Sl NPV berasal dari Sumatera Selatan dan JTM 97C dan mendapatkan isolat Sl NPV yang mempunyai virulensi tinggi terhadap larva S . litura pada tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Kacang–Kacangan dan Umbi – Umbian (BALITKABI), Kendalpayak, Kabupaten Malang. Pelaksanaan Penelitian dimulai dari bulan Februari sampai April 2011. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 7 tujuh perlakuan dan 3 kali ulangan. Setiap perlakuan menggunakan konsentrasi 1,5 x 10 12 PIBs/ml. Perlakuan terdiri dari Isolat Sumatera Selatan 03a, Isolat Sumatera Selatan 03b, Isolat Sumatera Selatan 03c, Isolat Sumatera Selatan 03d, Isolat Sumatera Selatan 03e, Isolat JTM 97C sebagai pembanding dan kontrol. Parameter pengamatan meliputi persentase berhenti makan larva, persentase kematian larva, persentase larva menjadi pupa, persentase pupa menjadi imago dan persentase imago normal dan tidak normal. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F dan apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virulensi isolat Sl NPV Sumatera Selatan 03b dan isolat Sl NPV Sumatera Selatan 03c sama dengan isolat Sl NPV JTM 97C. Hasil analisis statistik terhadap data kematian yang dihasilkan oleh isolat Sl NPV Sumatera Selatan 03b dan isolat Sl NPV Sumatera Selatan 03c tidak berbeda nyata dengan isolat Sl NPV JTM 97C, tetapi tetapi berbeda nyata dengan isolat Sl NPV Sum Sel 03a, Sl NPV Sum Sel 03d, dan Sl NPV Sum Sel 03e, sedang semua perlakuan isolat Sl NPV berbeda dengan kontrol. Persentase kematian larva pada isolat Sl NPV Sumatera Selatan 03b sebesar 53,33%, isolat Sl NPV Sumatera Selatan 03c sebesar 41,33%, isolat Sl NPV JTM 97C sebesar 58,33%, Sl NPV Sumatera Selatan 03a dan Sl NPV Sumatera Selatan 03e sebesar 28,33%, dan Sl NPV Sumatera Selatan 03d sebesar 25%.