Partsipasi Petani Tebu Desa Bendiljati Kulon Dalam Program Swasembada Gula Merah. (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Suko Makmur Desa Bendiljati Kulon, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung)

Main Author: Aini, AzizahNurul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128681/1/051103792.pdf
http://repository.ub.ac.id/128681/
Daftar Isi:
  • Agroindustri merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan nilai tambah produk menuju perdagangan global. Peningkatan perdagangan dapat berasal dari pertanian, perkebunan, kelautan, dan kehutanan. Indonesia sebagai negara agraris yang didukung potensi sumberdaya dan kondisi iklim yang baik, harus dapat memberikan nilai tambah pada produk hasil pertanian khususnya di sektor industri. Kabupaten Tulungagung termasuk kabupaten yang mempunyai pendapatan daerah bersumber pada industri. Salah satu industri yang potensial di kabupaten Tulungagung adalah industri gula merah tebu yang dalam jumlahnya cukup besar ± 170 pabrik, tetapi produknya masih banyak belum memenuhi Standar Nasional Indonesia. Kabupaten Tulungagung juga merupakan salah satu daerah penghasil tebu di Jawa Timur yang mana tebu tersebut merupakan bahan utama pembuatan gula merah tebu. Sebagian masyarakatnya telah lama menjadikan industri kecil gula merah tebu sebagai bidang usaha yang ditekuni secara turun-temurun. Seperti Desa Bendiljati Kulon yang terletak di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Keberhasilan suatu program pertanian tanaman pangan berkaitan erat dengan peran sumber daya manusia, tingkat pengetahuan dan perubahan perilaku manusia. Keberhasilan suatu program pertanian tidak lepas dari peran aktif sasaran program pertanian itu sendiri. Hal penting yang diharapkan pemerintah adalah agar semua warga negaranya mempunyai perasaan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan programprogram pertanian dan menyadari bahwa program yang diadakan adalah dimaksudkan untuk perbaikan hidupnya. Sebab dengan adanya perasaan tersebut akan mendorong timbulnya partisipasi masyarakat terhadap proyek atau pun program yang ada. Menyadari pentingnya partisipasi petani dalam suatu program pertanian, maka penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui partisipasi petani tebu dalam program swasembada gula merah dan faktor-faktor (internal-eksternal) yang mempengaruhinya. Dari hasil penelitian diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Partisipasi Kelompok Tani Suko Makmur dalam Program Swasembada Gula Merah di Desa Bendiljati Kulon Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung dalam proses perencanaan kurang aktif, pada proses pelaksanaan aktif dan pada pemanfaatan hasil juga aktif. 2. Faktor-Faktor(Internal dan Eksternal) pada Partisipasi Petani dalam Program Swasembada Gula Merah pada kelompok Tani Suko Makmur di Desa Bendiljati Kulon Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Untuk faktor internal adalah sebagai berikut: Umur, Tingkat pendidikan, Status sosial, Luas lahan yang dimiliki, Status kepemilikan lahan, Motivasi petani. Dan faktor eksternal pada partisipasi petani adalah sebagai berikut: Modal, Pasar, Teknologi dan Bahan Baku. 3. Proses Pelaksanaan Program Swasembada Gula Merah di Desa Bendiljati Kulon Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung dengan cara peningkatan produktivitas tanaman tebu, Pemasaran Tebu, Proses Pembuatan Gula Merah Tebu dan Pemasaran Gula Merah Tebu. Dari hasil literatur yang diperoleh, program swasembada gula bisa dikatakan berhasil jika pemenuhan kebutuhan akan gula merah tercapai sebanyak minimal 90%. Karena di Desa Bendiljati Kulon jumlah industri gula merah yang ada hanya 12 buah dan itu pun tidak semuanya aktif tiap tahun melakukan giling , sehingga mengakibatkan jumlah produk gula merah yang dihasilkan tidak bisa maksimal dan hanya memenuhi permintaan dari pabrik-pabrik kecap dan beberapa tengkulak yang kebetulan membutuhkan gula merah tebu. Akhirnya pemenuhan gula merah tebu terhadap masyarakat Desa Bendiljati Kulon belum bisa maksimal dan belum bisa dikatakan sebagai desa swasembada gula merah tebu.