Kepekaan Ulat Grayak, Spodoptera exigua Terhadap Insektisida Betasiflutrin 25 g/l Pada Pertanaman Bawang Merah Di Kabupaten Nganjuk dan Probolinggo
Main Author: | Wibawa, TaufanPeriya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128670/1/051103653.pdf http://repository.ub.ac.id/128670/ |
Daftar Isi:
- Di Indonesia terutama di pulau Jawa, S. exigua . dikenal sebagai hama penting yang paling merusak pada tanaman bawang. Kehilangan hasil akibat serangan S. exigua dapat mencapai 100%, apabila tidak segera dilakukan upaya pengendalian akan mengakibatkan kerugian besar dan hama ini bersifat polifag. Dalam menanggulangi masalah tersebut aplikasi insektisida yang paling diminati oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepekaan S. exigua terhadap insektisida Betasiflutrin 25 g/l di Kabupaten Nganjuk dan Probolinggo. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Toksikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, mulai Agustus 2007 sampai Januari 2009. Metode yang diterapkan dalam pengujian kepekaan ialah metode celup daun. Insektisida yang digunakan dalam pengujian adalah golongan Sipemethrin (Betasiflutrin). Dalam pengujian dilakukan dengan tiga level konsentrasi (0,05%, 0,1%, 0,2%) ditambah satu kontrol. Pada larva S. exigua , sebagai serangga uji diambil dari Kabupaten Nganjuk (Wilayah Kecamatan Sukomoro, Wilangan, Rejoso, Bagor, Gondang) dan Kabupaten Probolinggon (Wilayah Kecamatan Dringu dan Tegalsiwalan). Larva yang digunakan sebanyak 30 larva tiap level perlakuan dalam petridish dan sudah diberikan potongan daun bawang yang sudah diperlakukan kecuali konrol. Pengamatan dilakukan 24, 48, 72 jam. Analisis data menggunakan Probit menurut (Finney, 1971), analisis data ialah dengan uji F apabila terjadi berbeda, maka dilanjutkan ke uji Duncan 5%. S. exigua dari Kabupaten Nganjuk (di wilayah Kecamatan Bagor, Gondang, Rejoso, Sukomoro, Wilangan) dan Kabupaten Probolinggo (di wilayah Kecamatan Dringu dan Tegalsiwalan) masih peka terhadap insektisida Betasiflutrin 25 g/l. Hal ini dapat diketahui untuk konsentrasi yang diperlukan untuk mencapai LC 50 pada Kecamatan Bagor diperlukan 0,05 ppm, Gondang 0,04 ppm, Rejoso 0,37 ppm, Sukomoro 0,63 ppm, Wilangan 5,39 ppm, Dringu 0,74 ppm, dan Tegalsiwalan 0,81 ppm.