Analisis Perbandingan Pondasi Rakit dengan Pondasi Tiang Bor pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Brawijaya
Main Author: | Ratri, Lola Kumala |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12867/ |
Daftar Isi:
- Pondasi merupakan bagian terbawah dari suatu bangunan yang berfungsi meneruskan beban-beban yang ada diatasnya, beban-beban yang diterima maupun di dekat permukaan tanah. Pondasi rakit termasuk dalam jenis pondasi dangkal yang mampu menahan beban konstruksi yang berat. Selain untuk menambah fungsi pondasi, juga untuk menambah kapasitas daya dukung pondasi dan mengurangi penurunan yang terjadi. Dengan adanya pemakaian pondasi rakit, bila terjadi penurunan dalam suatu pondasi, pondasi rakit ini akan mengalami penurunan secara bersamaan. Sehingga kemungkinan terjadi differential settlement menjadi sangat kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan ulang pondasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Brawijaya untuk mendapatkan hasil perbandingan biaya yang di dapat dari pondasi rakit yang telah dianalisis dengan pondasi tiang bor yang telah didapatkan dari data konsultan. Pada penelitian ini perencanaan struktur pondasi rakit menggunakan metode konvensional (rigid method) dengan mengasumsi konsidi pondasi yang sangat kaku. Perhitungan daya dukung ijin pondasi rakit didasarkan pada data uji lapangan, yaitu uji Standard Penetration Test (SPT). Daya dukung ijin netto berdasarkan uji lapangan dengan metode Hansen menghasilkan nilai daya dukung ijin 14012.54 kg/m2 dan metode N-SPT menghasilkan nilai daya dukung ijin 24183.38 kg/m2. Tegangan netto pondasi rakit akibat beban gravitasi adalah sebesar 5611.79 kg/m2 sehingga masih di bawah nilai kapasitas dukung ijin tanah. Dengan demikian tanah aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung. Penurunan pondasi rakit terdiri dari penurunan segera dan konsolidasi pada tanah lempung. Dari hasil perhitungan menggunakan beberapa metode, maka didapat nilai penurunan terbesar yaitu 14 cm. Nilai ini melebihi penurunan yang diijinkan sebesar 10 cm. Nilai penurunantersebut tergolong besar namun normal terjadi karena beban struktur gedung dan pondasi rakit yang besar. Dari hasil analisis diperkirakan total biaya konstruksi untuk pondasi tiang bor adalah Rp. 5.772.733.207,27 dan total biaya konstruksi untuk pondasi rakit sebesar Rp. 6.819.519.605,14. Biaya konstruksi pada pondasi bor jauh lebih ekonomis, hal ini sesuai dengan asumsi awal bahwa pondasi rakit akan membutuhkan biaya konstruksi yang mahal.