Pengaruh Kompos Gliricidia sepium dan Tithonia diversifolia Terhadap Perubahan Aluminium dan Serapan P Tanaman Jagung Di Ultisol Kentrong Banten

Main Author: Mualifina, Kuluk
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128662/1/051103645.pdf
http://repository.ub.ac.id/128662/
Daftar Isi:
  • Ultisol merupakan lahan kering terluas di Indonesia,yang mempunyai sebaran luas mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas dataran Indonesia (Subagyo et al ., 2004). Selain itu Ultisol mempunyai masalah yang kompleks dalam pertanian problem tanah ini adalah reaksi masam, kadar Al tinggi sehingga menjadi racun bagi tanaman dan menyebabkan fiksasi P. Maka penelitian tentang kajian pengelolaan tanah masam dengan penambahan bahan organik dari kompos sangat di perlukan. Dengan adanya pemberian kompos Tithonia diversifoli a pada Ultisol untuk meningkatkan pH tanah, menurunkan Al dd , serta meningkatkan kandungan hara P, Ca, dan Mg pada tanah. Begitu pula dengan penambahan kompos Gliricidia sepium yang mempunyai kandungan kation tinggi, diharapkan dapat membantu menurunkan keracunan atau sebagai bahan ameliorasi Aluminium pada tanah mineral masam, seperti Ultisol. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui pengaruh pemberian dosis kompos Thithonia diversifolia dan kompos Gliricidia sepium terhadap penurunan Al pada tanaman jagung di Ultisol. 2) Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos Gliricidia sepium dan kompos Tithonia diversifolia melalui cara kombinasi lewat tanah dalam meningkatkan ketersediaan dan serapan P pada tanaman jagung di Ultisol. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca BPTP Karang Ploso, UPT Kompos, Laboratorium Biologi dan Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari - Mei 2009. Percobaan ini Rancangan Acak Lengkap (RAL),dengan perlakuan di ulang sebanyak 3 kali, dengan macam perlakuan sebagai berikut : P0(Kontrol); KG1(5t ha -1 Kompos Gliricidia sepium ); KG2(10 t ha -1 Kompos Gliricidia sepium ); KG3(20t ha -1 Kompos Gliricidia sepium ); KG4(80t ha -1 Kompos Gliricidia sepium ); KT1(5t ha -1 Kompos Tithonia diversifolia ); KT2(10t ha -1 Kompos Tithonia diversifolia ); KT3(20t ha -1 Kompos Tithonia diversifolia ); KT4(80t ha -1 Kompos Tithonia diversifolia ). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa secara statistik dengan uji F taraf 5 %, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5 %, untuk mengetahui keeratan hubungan antara parameter pengamatan dilanjutkan dengan uji korelasi dengan taraf 5%. Untuk mengetahui keeratan hubungan antar parameter pengamatan, maka dilakukan uji korelasi dan regresi. Dari hasil penelitian ini, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : Penambahan bahan organik 80 ton ha -1 tersebut nyata meningkatkan pH sebesar 139% dari kontrol, serta dapat menurunkan Al-dd sebesar 94% dari kotrol, serta meningkatkan P-tersida tanah 94% dari kontrol. Selanjutnya peningkatan fosfor yang larut dalam tanah, dapat menurunkan aluminium. Penurunan Al-dd akibat pemberian bahan organik atau kompos disebabkan oleh kemampauan asam-asam organik (asam humat dan asam fulvat) hasil dekomposisinya dalam mengikat Al-dd sehingga aktifitas Al menurun, hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan pH. Penambahan bahan organik dosis 80 ton ha -1 menunjukkan pengaruh yang tertinggi terhadap peningkatan konsentrasi total kation (Ca+Mg+K) dan nilai pH tanah serta terhadap penurunan kon