Analisis Kadar C-organik Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Guwoterus, Montong, Tuban
Main Author: | Alghoni, FakhrudinRizza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128657/1/RINGKASAN.pdf http://repository.ub.ac.id/128657/2/Cover_dan_lembar_persetujuan.pdf http://repository.ub.ac.id/128657/3/lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/128657/3/Bab_I%2CII%2CIII%2CIV%2CV%2C_DP_dan_Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/128657/ |
Daftar Isi:
- Perubahan hutan menjadi lahan pertanian memberikan perubahan terhadap sumbangan masukan bahan organik bagi tanah, jenis vegetasi, kerapatan vegetasi yang berdampak pada kondisi bahan organik tanah. Apabila kandungan bahan organik pada berbagai penggunaan lahan di desa Guwoterus telah diketahui, maka perbaikan tanah akibat degradasi lahan pada pertanian berlanjut dapat ditindak lanjuti dengan baik. Penelitian ini bertujuan mempelajari kadar C-Organik pada berbagai penggunaan lahan dan bermanfaat menambah informasi mengenai pengaruh berbagai macam penggunaan lahan terhadap kadar C-organik tanah dengan hipotesis : (1) Terdapat perbedaan kadar C-Organik pada berbagai penggunaan lahan, (2) Kadar C-Organik tanah tertinggi terdapat pada semak dan berturut – turut menurun pada lahan hutan jati, agroforestri (jati dan jagung), kemudian tegalan. Dilakukan survey pada 4 macam penggunaan lahan yaitu: hutan jati, agroforestri (jati dan jagung), tegalan dan semak. Setiap penggunaan lahan dibagi menjadi 3 plot dan sampel diambil secara random. Variabel yang diukur meliputi C-Organik tanah, kerapatan vegetasi, dan ketebalan seresah. Berdasarkan penelitan ini, kadar C-Organik tanah terbesar pada sistem penggunaan lahan hutan jati yaitu sebesar 2,1%, sedangkan kadar C-Organik tanah yang terkecil terdapat pada sistem penggunaan lahan tegalan sebesar 1,2%. Pada penggunaan lahan semak didapat kadar C-Organik tanah adalah 1,9% sedangkan penggunaan lahan agroforestri kadar C-Organik 1,8%.