Dinamika Kelompok Tani Tanaman Obat pada Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) (Studi kasus di binaan PT. HM Sampoerna, Tbk Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan)

Main Author: Rahayu, NikenAgustin
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128653/1/051103149.PDF
http://repository.ub.ac.id/128653/
Daftar Isi:
  • ) NGKASAN iken Agustin Rahayu. 0710450005 – 45. Dinamika Kelompok Tani Tanaman Obat pada Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) (Studi kasus di binaan PT. HM Sampoerna, Tbk Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan). Dibawah Bimbingan Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS. dengan embangunan Indonesia dimasa depan bergantung pada kemampuan memanfaatkan sumber daya alam dan ilmu pengetahuan yang ada agar menguntungkan bagi sebagian besar manusia. Salah satu sumber daya alam kekayaan Indonesia adalah berbagai macam tanaman obat yang digunakan dalam upaya memelihara kesehatan dan mengobati penyakit. Sementara itu peningkatan kualitas manusia memerlukan penyampaian teknologi kepada masyarakat. Pemanfaatan kelompok merupakan cara penyampaian teknologi kepada masyarakat yang dianjurkan. menggunakan desain penelitian studi kasus. elihat kondisi ini, Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) yang merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh PT. HM Sampoerna, Tbk menyampaikan teknologi pengolahan tanaman obat menjadi jamu herbal instant dan mendirikan suatu usaha pengolahan produksi tanaman obat serta membentuk kelompok tani Tanaman Obat di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan pada bulan Oktober tahun 2009. Kelompok tani Tanaman Obat aktif hingga saat ini dan terus melakukan pengembangan dalam usahanya. erdasarkan latar belakang maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) pengolahan tanaman obat di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan? dan (2) Bagaimana dinamika kelompok tani Tanaman Obat pada Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan? Teknik penentuan ledangkan tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) pengolahan tanaman obat di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, dan (2) Mendeskripsikan dinamika kelompok tani Tanaman Obat pada Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. okasi penelitian enelitian ini termasuk penelitian deskriptif (ditentukan secara sengaja, yaitu di Desa scriptive researchNgadimulyo, Kecamatan Sukorejo, dengan menggunakan desain penelitian studi kasus. Teknik penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, yaitu di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Penentuan responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani Tanaman Obat Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, juga ditentukan key informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Kabupaten sil dari penelitian ini adalah: (1) Pelaksanaan PPUMK pengolahan tanaman obat ini dibagi dalam tiga tahapan kegiatan yaitu pilot project pengolahan tanaman obat, tahap pengembangan pengolahan tanaman obat dan tahap pengembangan agribisnis pengolahan tanaman obat. Pilot project merupakan sarana belajar dalam pengolahan tanaman obat dalam skala kecil dalam pengolahan, pengoorganisasian dan aspek ekonomis lainnya. Tahap pengembangan pengolahan tanaman obat merupakan pelaksanaan pengolahan tanaman obat dalam skala yang lebih besar. Tahapan pengembangan agribisnis merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah terhadap hasil dari produksi pengolahan tanaman obat. Namun saat ini pemasaran produk kelompok Tanaman Obat dalam bentuk tablet masih mengalami hambatan pada proses perizinan, dan (2) Kelompok tani Tanaman Obat memiliki kedinamisan dengan kategori tinggi, dengan persentase 84,46% dari skor maksimal dengan penjelasan sebagai berikut. a. Skor untuk indikator tujuan kelompok adalah tinggi dengan persentase 93,33% dikarenakan anggota mengetahui tujuan kelompok, ikut serta dalam perumusan tujuan kelompok dan berusaha mencapai tujuan kelompok. b. Skor untuk indikator struktur kelompok adalah tinggi dengan persentase 86,42% disebabkan dalam kelompok terdapat kelengkapan struktur kepengurusan, kepemimpinan yang tegas dan terbuka, dan komunikasi yang lancar. Namun pembagian tugas masih kurang jelas. c. Skor untuk indikator fungsi tugas adalah tinggi dengan persentase 79,37% disebabkan penyebaran informasi dalam kelompok lancar meskipun frekuensi arus informasi rendah, koordinasi kegiatan baik d. Skor untuk indikator pembinaan kelompok adalah tinggi dengan persentase 80,09% dikarenakan angota mengetahui kegiatan kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan pengolahan baik, pengupayaan fasilitas baik meskipun ketersediaan fasilitas belum lengkap. e. Skor untuk indikator kekompakan kelompok adalah tinggi dengan persentase 85,19% disebabkan kelompok memiliki rasa keterikatan, saling bekerjasama dalam melakukan kegiatan dan menyelesaikan masalah. f. Skor untuk indikator suasana kelompok adalah tinggi dengan persentase 89,63% disebabkan hubungan anggota kelompok rukun dan bersahabat, terdapat kebebasan berpartisipasi dan adanya lingkungan fisik yang baik. g. Skor untuk indikator tekanan kelompok adalah sedang dengan persentase 77,78% dikarenakan dalam kelompok terdapat peraturan yang jelas. Namun belum diberikan sanksi yang tegas untuk pelanggaran yang dilakukan anggota kelompok tani Tanaman Obat. h. Skor untuk indikator keefektifan kelompok adalah tinggi dengan persentase 86,42% dikarenakan kelompok telah mencapai sebagian tujuannya, menciptakan kepuasan dan kebanggaan bagi anggota kelompok. Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan adalah: (1) Perlu adanya peningkatan kerjasama kelompok tani Tanaman Obat dengan pemerintah untuk mendapatkan izin untuk memasarkan produk, dan (2) Indikator kedinamisan kelompok yang masuk dalam kategori sedang yaitu pada tekanan kelompok perlu mendapat perhatian yang lebih. Perlu diberlakukan sanksi yang tegas jika ada anggota kelompok yang melanggar peraturan agar tercipta tekanan kelompok yang mampu mendorong anggota mencapai tujuan kelompok.